Berita

Didi Irawadi Syamsudin/Net

Politik

Kritik Neno Warisman Harusnya Dijawab Bukan Dihadang

SELASA, 28 AGUSTUS 2018 | 08:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Reformasi selama 20 tahun telah ternoda oleh dugaan tindakan persekusi dan pemaksaan pulang terhadap aktivis yang juga inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman dalam kegiatan politik di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu.

"Terkesan aparat negara tidak netral, mengikuti kemauan sepihak orang-orang tertentu," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin kepada redaksi, Selasa (28/8).

Aparat negara khususnya polisi seharusnya melindungi dan memberikan kesempatan kepada Neno untuk tetap bisa berekspresi dan menyatakan pendapatnya.


Menurut Didi, sejauh gerakan politik tersebut tidak anarkis, maka tidak perlu harus ada kekhawatiran berlebihan terhadap gerakan yang mendorong ganti presiden pada Pilpres 2019 sebagai gerakan harus ditakuti secara berlebihan.

"Gerakan macam begini adalah gerakan yang biasa-biasa saja dalam banyak negara yang menjunjung tinggi demokrasi," ujar anggota DPR itu.

Kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh UU. Pelarangan Neno untuk menghadiri acara deklarasi di Pekanbaru dan pengepungan terhadap Ahmad Dhani di Surabaya misalnya, yang dilakukan dengan cara represif dan membiarkan tindakan premanisme, adalah tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang sedang kita bangun.

"Serta tidak menunjukkan netralitas aparat dalam mengayomi masyarakat," imbuh Didi.

Berbeda pilihan dan sikap dalam negara demokrasi hal yang wajar sehingga bisa saling koreksi dan memperbaiki diri. Seyogyanya meskipun berbeda pilihan tetapi harus saling menghargai dan menghormati kebebasan berpendapat.

"Pemerintah yang demokratis harusnya menjawab kritik, sekeras apapun kritik tersebut dengan terus bekerja yang baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Dengan demikian tidak perlu khawatir tidak dipilih lagi oleh rakyat pada tahun 2019," tutur Didi.

Kerja yang baik antara lain dengan segera pulihkan daya beli rakyat, membuka kembali lapangan kerja yang memadai, penegakan hukum yang adil, dan pemerataan kesejahteraan.

"Sejauh aktivis #2019GantiPresiden tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun, bermartabat dan patuh terhadap hukum. Maka kenapa ada pihak yang harus takut? Justru harusnya menjadi introspeksi diri untuk bekerja lebih keras lagi bagi kepentingan rakyat banyak," terangnya.

Aparat juga hendaknya memberikan pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dengan tidak memihak, dan dapat memfasilitasi serta mengatur masing-masing unjuk rasa sehingga terhindar dari konflik di lapangan.

"Adalah kewajiban kita bersama untuk saling menjaga aset bangsa terbesar yaitu demokrasi, agar tidak rusak dan ternoda oleh tindakan provokatif dan represif," demikian Didi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya