Berita

Suhardi Alius/Humas BNPT

Pertahanan

Mahasiswa Terpapar Radikalisme, Salahkan Rektor

SENIN, 27 AGUSTUS 2018 | 14:21 WIB | LAPORAN:

Penyebaran paham negatif radikalisme di wilayah kampus dinilai sudah sangat memprihatinkan. Bahkan mahasiswa baru menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran radikalisme dan terorisme.

Hal itu dikarenakan banyaknya dosen-dosen yang juga terpapar radikalisme,sehingga ketika mereka menjadi mentor, malah membawa anak didiknya ke paham negatif tersebut.

Radikalisme disini adalah radikalisme bersifat negatif yang mengusung takfiri, intoleransi, dan anti NKRI.

"Mahasiswa baru sangat rentan ini dengan penyebaran paham negatif ini. Hati-hati dalam memilih mentor, hati-hati dengan dosen, kalau kalian merasa sudah ada yang terlihat laporkan. Karena bukan cuma kalian yang terpapar, dosen juga terpapar, bahkan guru besar juga terpapar," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum bertemakan Kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara di hadapan 1700 lebih  mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, kemarin (Minggu, 26/8).
 
Suhardi menegaskan, universitas melalui rektor bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di lingkungan kampus. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini menyebarnya radikalisme dan terorisme, maka rektor patut disalahkan.

"Saya sudah bilang sama  Menristekdikti, peran rektor itu sangat besar, apa yang terjadi di kampus itu tanggung jawab rektor. Kalau tidak mampu mengelola kampusnya saya minta rektornya diganti," tegasnya.

Menurut mantan Kapolda Jabar ini, masuknya mahasiswa baru ke suatu universitas, maka dimulai pulalah usaha perektrutan oleh-oleh kaum  radikal terorisme. Upaya perekrutan ini tidak hanya terjadi di universitas negeri tapi juga swasta.

Suhardi menjelaskan, banyak sekali permintaan untuk mengisi kuliah umum oleh universitas terkait resonansi kebangsaan dan terkait radikalisme dan terorisme, sehingga dirinya bertekad akan berusaha sebaik mungkin memenuhi undangan itu.

"Ini penting karena para mahasiswa adalah generasi muda calon penerus bangsa yang harus diberi pemahaman tentang bahaya paham negatif yang menjadikan mereka sebagai sasaran," terangnya.

Selain itu Suhardi juga menyayangkan tergerusnya jiwa kebangsaan dan nasionalisme pada anak muda zaman sekarang. Menurutnya dengan adanya globalisasi, masyarakat memang menjadi lebih kritis dan logis, sehingga mengurangi menggunakan hati.

"Saya minta gunakan hati, pakai hati, kalau bicara kebangsaan, tingkatkan kebangsaan. Pikirkan mau dibawa kemana bangsa ini. Bangsa ini bukan hanya untuk kalian tapi juga untuk anak cucu kalian," tukasnya.

Kegiatan kuliah umum ini sendiri dihadiri langsung oleh Rektor Itenas, Imam Aschuri dan beberapa wakil rektornya. [wid]


 

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Rawan Penyelewengan

Jumat, 13 September 2024 | 06:04

Bamus Betawi 1982 Pilih Marullah Ketimbang Heru Budi

Jumat, 13 September 2024 | 05:52

Pesona Anies Redup Usai Kalah Pilpres, Parpol Langsung Belok Arah

Jumat, 13 September 2024 | 05:15

Bamsoet Tegas Bilang Menang Pilkada Perlu Didukung "Isi Tas"

Jumat, 13 September 2024 | 05:10

Aura Kebintangan Jokowi Luntur Pasca 20 Oktober

Jumat, 13 September 2024 | 04:12

Jurnalis Harus Hati-hati Beritakan PKPU dan Kepailitan

Jumat, 13 September 2024 | 04:07

Buruh Tewas Tertimpa Dinding Gudang Tembakau di Jember

Jumat, 13 September 2024 | 04:05

Bamsoet Tak Ingin Parpol hanya Jadi Milik Segelintir Kelompok

Jumat, 13 September 2024 | 03:33

Dewan Pers sebut Belum Ada Pemberitaan Negatif soal PKPU

Jumat, 13 September 2024 | 03:32

Satpam Rampok Taksi Online untuk Biaya Nikah

Jumat, 13 September 2024 | 03:14

Selengkapnya