Berita

SBY/Net

Politik

Prestasi SBY Tangani Tsunami Aceh Dapat Pengakuan PBB

RABU, 22 AGUSTUS 2018 | 20:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penanganan bencana tsunami Aceh tahun 2004 lalu telah mendapat pengakuan dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR).

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan mendapat penghargaan Juara Global dari UNISDR di tahun 2011. SBY dinilai berhasil menjadikan pengurangan risiko bencana sebagai prioritas nasional penanganan tsunami.

Sebagaimana disadur dari artikel di laman PBB yang terbit pada tahun 2011 lalu, Perwakilan Khusus dari Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Margareta Wahlström mengeluarkan pujian ke SBY.

Katanya, SBY yang baru beberapa minggu menjabat presiden langsung dhadapkan pada salah satu bencana terburuk dalam sejarah Indonesia. SBY, sambungnya berhasil mengubah manajemen risiko di Indonesia melalui serangkaian langkah-langkah visioner.

“Dengan latar belakang hilangnya nyawa dan mata pencaharian yang telah kita lihat di seluruh wilayah tahun ini sebagai akibat dari tsunami dan gempa bumi, Indonesia adalah contoh bagaimana menyelaraskan manajemen bencana dengan prioritas pembangunan lainnya untuk memperkuat ketahanan masyarakat dan individu,” ujarnya.

SBY, lanjut Wahlström, telah memadukan tanggap bencana, pemulihan pascabencana, dan pengurangan risiko bencana. Semua itu diberikan dengan porsi yang sama sehingga Indonesia lebih siap menghadapi bencana.

SBY merupakan kepala negara pertama yang mengubah cetak biru internasional untuk pengurangan risiko bencana, yang dikenal sebagai Kerangka Kerja Hyogo, ke dalam rencana nasional yang diaplikasikan dalam hukum pengurangan risiko bencana pada tahun 2007.

“Sebagai bagian dari peran barunya sebagai Juara Global, Bapak Yudhoyono akan terus melakukan advokasi dan mempromosikan pentingnya pengurangan risiko bencana, khususnya di sekolah dan keselamatan rumah sakit,” jelasnya. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya