Berita

Iran/Net

Dunia

AS Tangkap Dua Orang Terduga Mata-mata Iran

SELASA, 21 AGUSTUS 2018 | 08:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebanyak dua orang warga Iran didakwa melakukan mata-mata untuk Teheran di Amerika Serikat awal pekan ini.

Menurut Departemen Kehakimn Amerika Serikat, kedua warga Iran itu diduga melakukan pengawasan di fasilitas Yahudi dan mengumpulkan informasi tentang pendukung oposisi militan Iran Mujahidin-e Khalq (MEK).

Kedua warga negara Iran itu adalah Ahmadreza Mohammadi-Doostdar, berusia 38 tahun dan mengantongi kewarganegaraan ganda, yakni Amerika Serikat dan Iran dan Majid Ghorbani, berusia 59 tahun yang merupakan seorang warga negara Iran dan penduduk California. Mereka didakwa dengan bertindak atas nama Iran dengan melakukan pengawasan.


Dimuat Reuters, dakwaan itu menuduh Doostdar melakukan perjalanan dari Iran ke Amerika Serikat pada Juli 2017 untuk mengumpulkan intelijen tentang entitas yang dianggap musuh pemerintah Iran, termasuk kepentingan Israel dan Yahudi.

Departemen Kehakiman Amerik Serikat dalam sebuah penyataan mengatakan bahwa Doostdar melakukan pengawasan pada bulan Juli 2017 dari fasilitas Yahudi ultra-ortodoks di Chicago, Rohr Chabad House, termasuk memotret fitur keamanan.

Bukn hanya itu, Ghorbani menghadiri aksi unjuk rasa MEK di New York pada 20 September 2017, untuk memprotes pemerintah Iran saat ini, mengambil foto para peserta, yang kemudian diteruskan ke Doostdar dan dibayar sekitar 2.000 dolar AS.

Foto-foto itu, banyak dengan catatan tulisan tangan tentang para peserta, ditemukan dalam koper-koper Ghorbani di sebuah bandara AS ketika dia hendak kembali ke Iran pada bulan Desember 2017.

Ghorbani juga menghadiri Konvensi Kebebasan Iran untuk Hak Asasi Manusia yang berafiliasi MEK di Washington pada bulan Mei, di mana dia kembali muncul untuk memotret para pembicara dan peserta. Dia kemudian berbicara dengan Doostdar untuk membahas metode rahasia untuk menyampaikan informasi ke Iran.

Iran menganggap Mujahidin-e Khalq sebagai kelompok teroris yang mencari penggulingan pemerintah di Teheran. Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS hingga 2012. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya