Alat transportasi untuk mengantarkan atlet maupun official tim dari masing-masing negara yang bertanding jadi perhatian utama panitia penyelenggara Asian Games (AG) 2018 Jakarta- Palembang. Bus jadi salah satu pilihan alat transportasi tersebut.
Senin siang (20/8), halaman parkir yang berada di depan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, tampak seperti terminal. Hari itu dan sejak beberapa hari sebelumnya, puluhan bus diparkir di tempat tersebut.
Bus-bus tersebut adalah kendaraan yang akan mengantarkan atlet dari tempat mereka tinggal selama gelaran Asian Games berlangsung, hingga arena pertandingan yang tersebar di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya. Tercatat ada dua jenis bus yang dipakai. Bus Metro Trans berwarna putih oranye yang berdek rendah, dan juga bus pariwisata dengan dek penÂumpang tinggi.
Meski alat transportasi yang dipakai kebanyakan adalah bus berukuran besar, hari itu di temÂpat yang sama, tampak pula mobil-mobil berukuran kecil dari berbagai merek. Mobil-mobil tersebut digunakan untuk official tim yang akan bertanding. Mobil-mobil tersebut berplat hitam dan diberi stiker khusus.
Suasana sibuk pun tampak di lapangan parkir tersebut. Selain puluhan bus yang hilir mudik, tampak pula petugas-petugas yang mengatur hingga atlet-atlet yang bersiap berangkat. Untuk atlet maupun official yang akan bertanding, proses untuk bisa menaiki bus-bus tersebut adalah dengan melapor ke petugas yang berseragam berwarna merah.
Setelah didata, jumlah atÂlet maupun official yang akan berangkat, mereka kemudian diarahkan ke bus. Tak lama setelah diisi, bus pun langÂsung berangkat. Jeda bus-bus yang berangkat ke Gelora Bung Karno (GBK) maupun ke venue pertandingan yang lain terbilang cukup singkat. Tidak sampai 10 menit, selalu ada bus yang berangkat.
Dari sisi interior, bus Metro Trans berbeda dengan bus pariÂwisata lain yang dipakai. Bus-bus Metro Trans tampak stanÂdar dengan kursi menghadap ke depan dan berbahan keras, layaknya bus-bus Transjakarta yang bisa lalu-lalang di jalanÂan Ibu Kota dan sekitarnya. Pendingin udara juga melengÂkapi isi bus tersebut.
Sementara untuk bus pariÂwisata, kursi-kursi menghadap ke depan. Namun, bahannya lebih empuk dibanding bus Metro Trans. Selain itu, lanÂtai bus pariwisata lebih tinggi dibanding dengan bus Metro Trans. Fasilitas standar seperti pendingin udara melengkapi isi bus tersebut.
Hari itu,
Rakyat Merdeka ikut serta dalam salah satu bus yang berangkat menuju GBK. Bus dengan sasis Hino milik Mata Trans yang disewa khusus untuk gelaran AG 2018, mengangkut rombongan tim hoki Indonesia yang akan bertanding.
Bus berangkat dari Wisma Atlet sekitar jam 17.50. Setelah seluruh anggota tim dan official tim hoki Indonesia masuk, bus pun langsung diarahkan ke pintu keluar Wisma Atlet. Tak berselang lama, bus dilajukan dengan keceÂpatan sedang mengikuti ritme penÂgawalan dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI.
Keluar dari Wisma Atlet bus diarahkan untuk memasuki Jalan Benyamin Sueb. Di jalan itu, bus kemudian berputar denÂgan tujuan Gerbang Tol (GT) Kemayoran, Jakarta Pusat. Tak ada hambatan berarti hingga GT tersebut.
Memasuki GT, bus mengamÂbil jalur paling kiri. Jalur ini tamÂpaknya disediakan khusus bagi bus rombongan yang membawa atlet AG. Tak seperti kendaraan lainnya, bus yang membawa rombongan atlet tidak membaÂyar tol.
Memasuki jalan tol, situasi lalu lintas masih cukup lanÂcar. Beberapa petugas tampak menutup jalur dari sisi lain untuk memberikan prioritas bagi bus yang membawa rombongan atlet. Di jalan tol, kecepatan ditambah agar bisa sampai tepat waktu. Tiga motor yang menÂgawal dan bus melaju kencang di jalur paling kanan.
Pengawalan yang dilakukan petugas sangat berarti bagi romÂbongan. Tak sampai 20 menit bus keluar tol Senayan di Jalan Gatot Subroto. Dari situ, bus kemudian belok kiri ke Jalan Gerbang Pemuda. Bus akhirnya sampai kurang dari 25 menit sejak keluar dari Wisma Atlet.
Salah seorang official tim hoki yang ditemui di dalam bus mengaku puas dengan pelayanan bus yang mengantar mereka. Soalnya, jarak yang cukup jauh dari Kemayoran menuju GBK bisa ditempuh dalam waktu tidak terlalu lama.
"Ya bagus, nggak sampai setÂengah jam bisa sampai. Nggak kelamaan di jalan. Busnya juga bagus, begitu juga petugas-petugas yang mengawal dari Wisma Atlet sampai ke GBK. Pelayanannya bagus," ucap ofÂficial tersebut.
Hal senada disampaikan Yotha, atlet asal Thailand yang ditemui sebelum naik ke dalam bus. Katanya, pelayanan baik yang diterimanya berjalan denÂgan lancar. Dia juga memuji sikap bersahabat petugas dan juga masyarakat Indonesia.
"Busnya bagus, begitu juga dengan pengawalnya. Saya sudah tahu lalu lintas di Jakarta yang sering macet. Tapi, semua menjalankan tugasnya dengan baik dan bisa melayani apa yang diperlukan atlet dan tim," ujar Yotha. ***