Berita

Duterte/Net

Dunia

Tolak Seruan Duterte, Beijing Klaim Punya Hak Di Laut Cina Selatan

KAMIS, 16 AGUSTUS 2018 | 14:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China menolak seruan Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar Beijing untuk memikirkan kembali tindakannya di Laut Cina Selatan.

Duterte sebelumnya mengatakan, China tidak punya hak untuk mengusir pesawat dan kapal asing yang lewat di pulau buatannya di perairan yang disengketakan. Dia juga berharap China akan melunakkan perilakunya dan berhenti membatasi pergerakan.

Menanggapi hal tersebut, dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Kepulauan Spratly adalah wilayah yang dilekatkan China dan bahwa China menghormati hak kebebasan navigasi dan penerbangan yang dinikmati semua negara di Laut Cina Selatan di bawah hukum internasional.


Selain itu China juga mengklaim memiliki hak untuk bereaksi terhadap kapal asing atau pesawat yang mendekati pulau-pulaunya.

"Tapi China memiliki hak untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk menanggapi pesawat dan kapal asing yang sengaja mendekati atau membuat serbuan ke udara dan perairan dekat pulau-pulau yang relevan di China, dan tindakan provokatif yang mengancam keamanan personil China yang ditempatkan di sana," sambung pernyataan tersebut.

"China mendesak pihak terkait untuk bertemu China di tengah jalan, dan bersama-sama melindungi situasi baik saat ini yang belum datang dengan mudah di Laut China Selatan," masih keterangan di pernyataan yang sama seperti dimuat Reuters.

Untuk diketahui bahwa China, Taiwan, Filipina, Malaysia, Vietnam dan Brunei memiliki klaim yang bersaing di kepulauan Spratly, di mana China dengan cepat mengubah terumbu menjadi pulau buatan yang tampaknya merupakan instalasi militer, dari mana personelnya secara rutin memerintahkan kapal-kapal asing untuk pergi. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya