Berita

Jokowi, Rommy dan Ma'ruf/Net

Politik

Kader Muhammadiyah Dan NU Diminta Tidak Terpancing Pernyataan Rommy

KAMIS, 16 AGUSTUS 2018 | 05:56 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Pasca pengakuan terbuka Mahfud MD di acara ILC, Rabu malam (14/8), semua jadi terang benderang, mana yang santun dan mana yang tamak.

Koordinator Pusat Komunitas Relawan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat mengatakan, dari pemaparan Mahfud itu, pengakuan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy adalah pernyataan yang memecah belah umat Islam terutama antara Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama (NU).

"Ini sangat berbahaya bagi masa depan bangsa ini sebab kedua ormas adalah organisasi umat Islam terbesar di Indonesia," ujar Amir kepada redaksi, Kamis (16/8).


Dari pengakuan Mahfud, Rommy mengungkapkan, nama mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin masuk sebagai salah satu bakal cawapres pendamping Joko Widodo hanya untuk mewakili Muhammadiyah semata.

"Kenapa ada nama Din Syamsuddin, karena titipan dari halal bihalal di Muhammadiyah kata Rommy agar disebut satu nama, masa NU semua," kata Mahfud.

Jelas Amir, pernyataan Rommy itu menunjukkan bahwa rezim Jokowi bila berkuasa lagi akan membuka konflik sosial di antara bangsa. Rommy adalah tokoh penting partai pendukung Jokowi, tentu akan terlibat dalam pemerintahan.

"Oleh karena itu Korsa menghimbau warga Muhammadiyah dan NU untuk tidak memilih Jokowi-Ma'ruf. Sebab sebagai mantan relawan Jokowi kami paham betul bagaimana Jokowi memimpin negara selama lebih kurang empat tahun selain mengkhianati Nawacita juga serta terjadinya konflik sosial di tengah anak bangsa," tuturnya.

Himbauan ini dikeluarkan untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuran, sebab bila dua ormas sampai bentrok di lapangan, tentu akan berdampak besar. Padahal, Muhammadiyah dan NU punya hubungan emosional yang kuat, sebab kedua pendirinya satu guru di Masjidil Haram, Mekkah.

"Rommy yang selalu membawa NU dalam setiap statemennya tentu akan membuat ketersinggungan di warga Muhammadiyah, padahal ajaran NU tidak pernah mengajarkan kadernya untuk memecah bela umat, melainkan untuk menyatukan umat Islam," ujar Amir, kader Muhammadiyah ini.

Terakhir, dia menghimbau kepada kader Muhammadiyah dan NU di basis bawah untuk tetap tenang dan terus mempererat silaturrahmi sebab pernyataan Rommy tidak mencerminkan sikap seorang kader NU.

"Saya mengajak warga Muhamadiyah dan NU yang tidak berkeinginan rusaknya kekompakan umat Islam untuk tidak memilih Jokowi-Ma'ruf, sebab bila Jokowi kembali terpilih besar kemungkinan akan terjadi konflik horizontal," tutup Amir. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya