Berita

Jokowi-Ma'ruf/Net

Politik

Penetapan Cawapres Jokowi Jauh Lebih Beradab

RABU, 15 AGUSTUS 2018 | 20:25 WIB | LAPORAN:

PDI Perjuangan menyayangkan kepentingan pihak tertentu yang menjadikan penetapan pendamping Joko Widodo (Jokowi) dengan melakukan dramatisasi atas pernyataan Mahfud MD.

"Seluruh dinamika penetapan cawapres Pak Jokowi masih wajar. Dan jauh lebih beradab dibandingkan dengan penetapan cawapres Prabowo yang diwarnai transaksi jual beli dukungan atau mahar politik sebesar Rp 1 triliun," jelas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Rabu (15/8).

Menurutnya, bagi Koalisi Indonesia Kerja, capres dan cawapres adalah calon pemimpin untuk rakyat. Pemimpin bangsa dan negara yang prosesnya tidak boleh dikotori praktik politik uang. Sebab awal kehancuran suatu bangsa apabila memilih pemimpin tertingginya dilakukan dengan mengabaikan moral, etika, dan keadaban publik.


"Kami semua sungguh heran betapa murahnya rekomendasi untuk menjadi cawapres. Ini gambaran rusaknya peradaban politik bangsa. Mereka yang telah memperjualbelikan pencalonan hanya demi uang tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun," papar Hasto.

Dia mengaku bersyukur bahwa penetapan Kiai Ma'ruf dilakukan melalui dialog para pemimpin. Bahwa didalamnya ada dinamika dan dialektika kepentingan antar partai yang berbeda itu hal wajar. Namun, pada akhirnya Jokowi mengambil keputusan atas dasar pilihan nurani, kemerdekaan politik dan mencari sosok pemersatu, pengayom, sosok yang selama selama tahun terakhir aktif berdialektika dengan Pancasila. Sehingga Kiai Ma'ruf hadir sebagai sosok pemimpin yang mumpuni lahir dan batin.

Hasto memastikan bahwa Mahfud MD sangat legowo. Bahkan, Mahfud telah bertemu dalam rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Buya Syafii Ma'arif.

"PDI Perjuangan percaya terhadap suara hati para pemimpin untuk menjaga martabat, etika dan keadaban bangsa. Jangan jadikan pilpres sebagai pertarungan kekuatan uang. Kami bangga dengan Pak Jokowi yang telah memilih Kiai Ma'ruf atas dasar pilihan nurani. Kita mencari pemimpin bukan pedagang politik," tegasnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya