Berita

Ma'ruf Amin dan Joko Widodo/Net

Politik

PDIP: Penilaian Ratna Pada Ma'ruf Tak Relevan

SENIN, 13 AGUSTUS 2018 | 00:31 WIB | LAPORAN:

Politik seharusnya saling serang ide dan gagasan, bukan menyerang fisik.

Karena itu, serangan Ratna Sarumpaet kepada cawapres KH Ma'ruf Amin, yang menyebut sakit-sakitan karena sudah sepuh sangat tak relevan.

politisi PDI Perjuangan, Charles Honoris menjelaskan dalam UU Pemilu disebutkan capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun.


Jadi tidak ada yang dilanggar, dan tidak ada istilah ketuaan bagi capres cawapres.

"Yang ada justru kemudaan kalau usianya di bawah 40 tahun," ujarnya saat dihubung, Minggu, 12/8.

Anggota Komisi I DPR ini menambahkan, faktor usia juga tidak selalu bekaitan dengan produktivitas, kinerja dan kepemimpinan seseorang. Dia bahkan memberi contoh Jusuf Kalla yang berusia 76 dan lebih tua dari Ma'ruf, masih mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden.

"Kepemimpinan Kiai Ma'ruf di MUI dan PBNU selama ini juga sangat baik. Sebaliknya, kita banyak melihat para politisi muda yang tidak produktif, dan bahkan terjerat hukum karena narkoba atau korupsi. Jadi usia tidak selalu mencerminkan kinerja," ujar Charles.

Lebih dari itu, Charles juga heran dengan ucapan Ratna yang menuding Ma'ruf mengidap sejumlah penyakit. Parahnya lagi, hal itu diucapkan Ratna sebelum adanya pemeriksaan kesehatan resmi terhadap capres dan cawapres.

"Yang saya tahu Bu Ratna Sarumpaet itu seniman ya, kok tiba-tiba jadi dokter dadakan yang seenaknya memvonis kesehatan seseorang? Oposisi sih boleh saja, tapi jangan menuding serampangan tanpa bukti seperti itu," cetus Charles.

Lebih jauh soal pilihan Jokowi terhadap Ma'ruf, Charles menilai, hal itu sudah melalui pertimbangan politik yang sangat matang.

"Pak Jokowi tidak akan salah pilih. Kiai Ma’ruf adalah pilihan terbaik untuk realitas politik saat ini," pungkasnya. [nes]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya