Pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan yang meminta pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tidak menggunakan isu terkait suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) ditanggapi Partai Gerindra.
Wakil Ketum Gerindra Arief Poyuono menegaskan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah menggunakan isu SARA seperti yang disinggung Luhut.
"Siap Jenderal Luhut, kita tidak pernah fight menggunakan isu agama kok. Karena bangsa ini sebenarnya tidak pernah juga berkonflik terkait perbedaan agama karena bangsa ini didirikan dengan dasar Pancasila," katanya kepada wartawan, Sabtu (11/8).
Perlu diketahui capres petahana Joko Widodo mengandeng Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya. Arief seakan menyindir kombinasi pasangan yang diklaim nasionalis religius tersebut.
"Tidak tahu kelompok yang jenderal sekarang berada saat ini apa mau pakai isu agama kali ya di pilpres," ujarnya.
Menurut Arief, kedua kubu pasangan capres sebenarnya memiliki keberagaman masing-masing. Contohnya Luhut yang beragama Kristiani dan dirinya sendiri merupakan penganut Katolik.
"Saya sebagai seorang yang mengimani Injil selalu memaknai pemerintahan Joko Widodo yang saat ini jenderal berada bahwa junjungan jenderal yaitu Kang Mas Joko Widodo seperti tertulis dalam Injil yang kita imani adalah seorang raja yang tidak memiliki wahyu. Maka menjadi terpuruklah negeri ini dan membuat rakyat sengsara," paparnya.
"Jadi, Jenderal Luhut yang saya hormati, statement jenderal ini seakan-akan ingin melemparkan sebuah tuduhan pada kami yang akan memainkan isu agama, padahal sebaliknya dengan grup yang ada jenderal di sana. Jadi, jenderal peganglah hikmat dan kebijaksanaan selalu dalam berbicara," pinta Arief.
Sebelumnya, dalam sebuah acara di Kawasan Senayan, Luhut mengaku kenal baik dengan Prabowo karena pernah menjadi wakilnya di Kesatuan Kopassus.
"Saya kenal betul beliau (Prabowo). Biarlah mereka berdua ini bertarung dengan konsep bukan lagi pakai agama," katanya.
[wah]