Pendaftaran capres-cawapres untuk Pemilu 2019 sudah dibuka mulai kemarin hingga 10 Agustus mendatang. Peta koalisi yang akan bertarung di Pemilu 2019 pun sudah mulai tampak. Hanya beberapa partai yang belum menyaÂtakan dukungannya secara resmi kepada bakal cawapres. Salah satunya adalah Partai Amanat Nasional (PAN).
Hingga beberapa hari lalu PAN masih belum menentuÂkan sikap dalam Pilpres 2019. Mereka belum menyatakan secara resmi apakah menduÂkung Prabowo atau Jokowi sebagai bakal cawapres. Akan tetapi, belakangan PAN jusÂtru condong akan berkoalisi dengan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto, meski ada satu kadernya yang duduk di kursi menteri pemerintahan Jokowi yakni Asman Abnur Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Lantas bagaimana sikap PAN saat ini? Apakah sudah ada titik terang mengenai siapa capres yang akan mereka dukung? Berikut penuturan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Apakah PAN sudah menenÂtukan sikap siapa yang akan didukung? Oh iya tentu kami akan rakernas (rapat kerja nasional) hari Senin di Jakarta nanti datang aja.
Setelah rakernas baru ada sikapnya? Oh iya, iya.
Tapi tampaknya PAN conÂdong ke koalisinya Prabowo? Lihat saja Senin nanti rakerÂnas. Nanti keputusannya kan setelah rakernas.
Selain Prabowo, apakah figur bekas Panglima TNI Gatot Nurmantyo masuk radar bakal capres PAN tidak? Radar? Oh iya, radar semuanÂya masuk radar.
Kabarnya Gerindra dan Demokrat sepakat untuk menÂdorong AHY sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto. Apa benar itu? Ah kamu kayak yang paling tahu aja. Tunggu Senin-Selasa selesai rakernas.
Besok di arena rakernas apakah akan langsung to the point membicarakan siapa bakal capres-cawapres atau masih bngomongin soal keÂmungkinan berpindah koalÂisi?Nanti tunggu gimana keputuÂsan rakernas. Tunggu bagaimana Senin-Selasa.
Agenda rakernas apa saja? Soal pileg dan pilpres
Jadi PAN condong untuk duÂkung Jokowi atau Prabowo?
Tunggu bagaimana rakernas Senen-Selasa. Yang dibicarakan dalam rakernas itu tentang pileg dan pilpres
Arahnya? Nanti lihat saja setelah rakernas.
Apakah ada kemungkinan PAN dan PKS untuk mengusung Gatot? Tunggu rakernas hari Senin- Selasa saja nanti bagaimana. Caprenya sekarang masih Zulkifli Hasan.
Rakernas nanti mengunÂdang siapa saja? Kami enggak ngundang siapa-siapa. Kami bahas internal saja.
Dalam waktu delat ada renÂcana bertemu untuk memaÂtangkan koalisi enggak? Macam-macam kalau pertemuan, kami terus-terusan mengadakan pertemuan. Ini kami mau ketemu lagi dengan orang-orang.
PAN akan mengikuti ijtima ulama atau enggak?
Ijtima ulama itu strong. Rekomendasinya tentu kami terima, dan kami taruh di atas meja. Usulan partai-partai semuanya kami taruh diatas meja itu dong.
Soal lain. Saat ini menurut Anda bagaimana pandangan soal konstitusi kita saat ini? Menurut saya peran konstitusi masih lemah dalam mencegah praktik korupsi di Indonesia. Hal itu terlihat dari tidak adanya undang-undang yang mengatur tentang pendanaan partai. Partai politik itu tidak boleh cari uang, tapi biayanya tinggi dan tidak ditanggung negara. Jalan keluÂarnya bagaimana? Kalau tidak, habis nanti orang-orangnya ditangkap KPK. Jadi harus ada perombakan dalam pengaturan ketatanegaraan. Di tengah konÂdisi Indonesia terkini, di mana korupsi semakin merajalela, harus dibantu peraturan-peraÂturan yang kekinian, sehingga dapat membantu jalannya transÂparansi. Atau perlu penyempurÂnaan menurut para pakar perlu disempurnakan misalnya sistem ketatanegaraannya, sistem poliÂtik, sistem pemilu, sistem pilpres dan lainnya.
Sebagai Ketua MPR apa yang Anda lakukan terkait masalah ini? Jadi MPR sudah sepakat, kami sudah bentuk Panitia Ad-Hoc (PAH) I dan PAH II kemarin waktu rapat gabubgan. PAH I membidangi pokok-pokok haÂluan negara akan dirumuskan, PAH II itu rekomendasi tatib dan tap MPR. PAH I dipimpin pak Ahmad Basarah, semenÂtara PAH II di pimpin oleh pak Rambei. Masing-masih ada 45 anggotanya, nanti nama-namanya akan dimasukan. Ini baru rancangan yah, nanti tentu harus disahkan di paripurna tanggal 16 dan isinya itu menÂgenai UUD 45. Andaikata nanti selesai jadi bahannya, maka bahan itu tergantung keputusan politik. Kalau Pak Presiden setuju, parpol setuju bisa dilanÂjut ke amandemen. Kalau tidak kami punya bahan. Kakau sudah jadi kan MPR yang akan datang kalau enggak ada keputusan politik untuk dilanjutkan ke proses amandemen karena kalau setuju kelar itu.
Apakah timnya sudah berÂjalan? Ini kan PAH-nya lagi dibenÂtuk. Nanti baru dirumuskan bagaimananya.
Memang apa saja sih keleÂmahan konstitusi kita? Memang kita apresiasi kuta berterimakasih kepada IARMi ini kan memberikan rekomenÂdasi pentingnya penyempurnaan sisten ketatanegaraan kita melaÂlui UUD itu bagus sekali apakah negeri kita sudah oke atau perlu penyempurnaan menurut para pakar perlu disempurnakan, misalnya sistem kenegaraan sisten politik sistem pemilu sisten pilÂpres dll itu gimana parpol tidak boleh cari uang tapi biayanya tinggi dan tidak ditanggung negara bagaimana jalan keluÂarnya. Kalau enggak ada habis nanti ketangkep semua.
Apakah sudah ada evaluÂasi terkait masalah konstitusi tersebut? Ini kan masih dibahas.
Soal kasus adanya kelaÂparan di Provinsi Maluku baÂgaimana Anda melihatnya? Itu harus segera diatasi kaÂlau enggak negara melanggar konstitusi bahaya. Karena negÂara melindungi segenap bangsa Indonesia kalau ada yang mati kelaparan negara melanggar konstitusi. ***