Berita

Darmin Nasution/Net

Bisnis

Darmin Sebar Insentif

Jaga Pertumbuhan Ekonomi Di Tahun Politik
JUMAT, 03 AGUSTUS 2018 | 08:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah optimistis, memasuki tahun politik pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terganggu. Bahkan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai insentif dan kemudahan perizinan untuk menarik investasi.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemer­intah sudah menyiapkan ber­bagai regulasi yang mudahkan investasi. Salah satunya adalah menghadirkan sistem perizinan usaha satu pintu atau Online Single Submission (OSS).

"Dengan sistem ini, lama waktu untuk mengurus perizinan bisa dipangkas menjadi 30 menit saja," ujarnya di acara Business Lunch yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indo­nesia (PWI) di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin.


Diskusi yang mengangkat tema 'Waspada Ekonomi Indo­nesia Di Tahun Politik' ini di­hadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua PWI Margiono, dan Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi. Hadir juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani.

Selain itu, lanjut Darmin, koordinasi antar kementerian dan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah juga terus ditingkatkan. "Saat ini ekonomi dunia mulai menggeliat, pertum­buhan kita juga mulai membaik, jika kita tidak berbenah dan memberikan kemudahan ber­investasi, kita tidak akan dapat apa-apa karena investor kabur," tuturnya.

Pemerintahan juga meny­iapkan berbagai insentif fiskal agar orang mau investasi di Indonesia. Insentif ini berupa tax holiday dan tax allowance. "Kami juga fokus kembangkan sumber daya manusia (SDM),"  ujarnya.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi mengatakan, kondisi ekonomi yang terjaga meski me­masuki tahun politik dan jelang Pilpres juga terlihat dari dunia jasa keuangan. "Kita pastikan kondisi jasa keuangan yang meliputi perbankan, non perbankan, pasar modal hingga sektor asuransi dan lembaga pembiayaan mengalami pertumbuhan positif," katanya.

Setiap 3 bulan, kata dia, OJK melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memastikan kondisi jasa keuan­gan di Indonesia berjalan seba­gaimana mestinya. "Di semua sektor jasa keuangan menga­lami pertumbuhan. Permodalan bank nasional juga dalam posisi aman," ujarnya.

Selain itu, Riswinandi me­mastikan, pasar modal Indonesia berada dalam kondisi yang stabil meski di tengah ketidakpastian ekonomi global. Berbagai ke­jadian di internasional terutama penyesuaian suku bunga The Fed dan perang dagang memang besar pengaruhnya bagi pasar modal.

"Tapi kita pastikan pasar mod­al kita tetap stabil. Tentunya OJK tetap mencermati tekanan eksternal yang terjadi, serta pen­garuhnya terhadap kinerja pasar keuangan domestik," tegasnya.

Tak Khawatir

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, pemilu dan pilpres merupakan siklus lima tahunan dan kondisinya normal bagi pengusaha. Karena itu, dia optimistis investor dan pengusaha tidak khawatir.

"Apalagi pilkada serentak be­berapa waktu lalu juga berjalan baik. Kita yakin, demikian juga dengan pilpres," kata Rosan.

Dia melanjutkan, ekonomi global saja masih mengalami pertumbuhan positif walaupun naiknya tipis. Karenan itu, pengusaha optimis ekonomi Indone­sia masih akan tumbuh di atas 5 persen saat pilpres.

"Kita masih dipengaruhi kon­sumsi dalam negeri. Agar per­tumbuhan ekonomi bisa naik signifikan, mulai dari sekarang kita harus genjot investasi," ujarnya.

Rosan melanjutkan, sudah banyak kebijakan pro investasi yang dikeluarkan pemerintah. Kalau ini berjalan baik, investasi naik. "Saat ini diperlukan harmonisaai kebijakan ini antara pemerintah pusat dan daerah. Ada kebijakan perizinan online juga jadi angin segar buat kita. Makanya kita optimis tahun de­pan ekonomi kita tetap stabil," tutupnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya