Berita

Foto/Net

Hukum

Ketua Gerindra Konawe Dan Wakil Ketua PAN Kendari Jadi Kurir Suap

Sidang Walikota Kendari
KAMIS, 26 JULI 2018 | 10:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra menyuruhadik iparnya, Wahyu Ade Pratama Imran untuk mengambil uang suap dan membawanya ke pura.

Perintah dari Adriatma kepada Wahyu disampai­kan lewat telepon pada 26 Februari 2018 malam. "Saya sempat disuruh (Adriatma) ke toko bangunan namanya Jotun. Baru-baru ini saya baru tahu kalau toko itu punya Hasmun Hamzah," ujar Wahyu.

Ketua Partai Gerindra Kabupaten Gerindra bergegas. Sampai di toko Jotun, Wahyu disambut satpam dan langsung dipersilakan masuk. Begitu mobil yang dikendarainya masuk halaman dan parkir, ada orang meng­hampiri.


"Lalu (dia) minta buka pintu belakang. Dia langsungmasukin barang berupa kar­dus ke dalam,"  tuturnya.

Sesuai perintah Adriatma, Wahyu langsung menujuPura di Jalan Wayong, Kendari setelah menerima kardus berisi uang. Sempat menunggu beberapa menit, tiba Kisra Jaya Batarai. Kardus dipindahkan ke mobil Kisra.

"Setelah itu saya ke ru­mah Pak Asrun (mertua) dan ada Adriatma. Saya katakan barang sudah saya amankan," aku Wahyu.

Kesaksian itu disampaikanWahyu dalam sidang perkarasuap Asrun dan Adriatma di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Bapak dan anak itu didakwa menerima suap Rp 2,798 miliar dari pengusaha Hasmun Hamzah.

Pada persidangan kemarin, jaksa KPK juga menghadirkan Kisra sebagai saksi. Wakil Ketua PAN Kota Kendari itu mengaku disuruh Adriatma untuk mengambil barang di pura. Namun dia berdalih tak tahu barang yang diambil.

"Jadi Pak Adriatma perintah,ada barang diambil di Pura nanti bawa ke Ivan," kata Kisra.

Orang yang disebut Kisra memiliki nama lengkap Ivan Santri Jaya. Ia Direktur PT Kendari Siu Siu. Ivan sem­pat mengontak Kisra sebe­lum mengambil barang.

"Ivan telpon kalau dia tidak di rumah. Tapi dia bilang, 'bawa barang ke rumahku, ada orangku menunggu'," Kisra membeber­kan isi percakapan telepon dengan Ivan

Sampai di rumah Ivan, Kisra ditemui Sadam. Belum sempat diserahkan ke Adriatma, tersiar kabar Walikota Kendari itu di­cokok KPK. Uang suap sem­pat disembunyikan. Namun bisa ditemukan KPK dengan bantuan polisi. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya