Berita

Foto/Net

Hukum

Tiga WNI Simpatisan ISIS Masih Diproses Polisi Diraja Malaysia

RABU, 25 JULI 2018 | 17:38 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap oleh Kepolisian Diraja Malaysia lantaran ingin bergabung dengan ISIS, masih diproses kepulangannya. Ketiganya saat ini masih menjalani pemeriksaan.

"Mereka sudah koordinasi dengan kita, sudah menyampaikan sampai saat ini blm ada keputusan apakah mereka ditahan atau dideportasi karena masih dalam proses. Kalau dalam bahasa kita apakah ada alat bukti cukup atau tidak," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Mochmmad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/7).

Polisi Diraja Malaysia ingin mendalami tiga WNI tersebut atas  keterkaitannya dengan kejadian terorisme yang terjadi di Malaysia. Dalam pemeriksaan terhadap tiga WNI itu, Polri memberikan dukungan berupa data pendukung apapun yang diminta.


Jika sudah tiba di Indonesia, kata Iqbal Polri juga akan memeriksa tiga WNI tersebut terkait keterlibatannya dengan kejadian terorisme di Indonesia.

"Katakanlah WNI terbukti melakukan koneksi ada koneksi dan juga terbukti melawan hukum dengan aksi teror di negara kita, kita jelas lakukan proses hukum," terang Iqbal.

Saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan tiga WNI tersebut secara langsung terlibat dengan serentetan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Namun, tiga WNI tersebut dipastikan berafiliasi dengan ISiS.

Sebelumnya, pasangan suami istri berencana membawa keluarga mereka ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

WNI lainnya ditemukan memiliki 100 video dan 90 foto kelompok teror di telepon genggamnya sehingga diduga mempromosikan ISIS secara aktif via media sosial. [fiq]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya