Berita

Foto/Ist

Nusantara

KPK Diminta Telusuri Kasus Penyerobotan Lahan Sitaan Kasus BLBI Di Bogor

RABU, 25 JULI 2018 | 00:35 WIB | LAPORAN:

BEM Universitas Djuanda (Unida) dan Aliansi Petani Jonggol (APJ)  meminta KPK turun tangan dalam kasus  penyerobotan tanah di Desa Singasari, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka menduga ada tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut.

Jamal salah satu petani dan pemilik tanah di Desa Singasari, Jonggol yang menjadi korban menduga aksi penyerobotan perintah mantan Bupati Bogor Rahmat Yasin dan kroninya.

Menurutnya penyerobotan lahanmilik negara atau tepatnya hasil jaminan obligor Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Bank PT Putra Surya Perkasa (PSP) atas nama Trijono Gondokusumo ini sudah dipatau oleh Kejaksaan Agung dengan memerintahkan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor menginventarisir keberadaan lahan negara atau lahan sitaan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang ada di Bumi Tegar Beriman, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor.

Dia menjelaskan dengan bukti-bukti yang kuat seperti dokumen serah terima hibah palsu,  surat penyitaan tanah negara dari Direktorat Jenderla Kekayaan Negara (DJKN) dan surat kepemilikan tanah warga maka kasus ini bisa segera ditindaklanjuti oleh para aparat hukum.

"Dengan bukti-bukti yang kuat kami optimis para aparat hukum segera menindaklanjuti kasus ini, menangkap para mafia tanah dan mengembalikan lahan yang diserobot kepada kami maupun negara," jelasnya di depan gedung KPK.

Selain meminta KPK ikut menelisik dugaan korupsi dalam penyerobotan lahan yang diduga dilakukan Rahmat Yasin, Unida dan APJ juta meminta KPK mengeluarkan surat permohonan untuk memindahkan napi korupsi ke ke Lapas yang ada di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Ketua BEM Unida Arifin menjelaskan alasan pemindahan napi koruptor dari Lapas Sukamiskin ke Nusakambangan lantaran jual beli fasilitas dan izin keluar Lapas yang dilakukan Kepala Lapas Sukamiskin dan oknum lainnya.

Seperti diketahui Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Hussein bersama Inneke Koesherawati dan oknum lainnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dalam hal dugaan jual beli izin fasilitas dan keluar Lapas untuk napi koruptor.

"Agar kasus tersebut tidak terulang lagi dan adanya efek jera kami sebagai masyarakat meminta KPK memindahkan Napi koruptor ke Lapas di Nusakambangan.  Kami merasa kejahatan mereka setingkat dengan para pelaku kriminal berat lainnya seperti bandar narkoba, perampok atau pembunuh," tutup Arifin. [nes]



Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya