Berita

Foto/Net

Hukum

KPK Telusuri Pihak Lain Yang Ikut Suap Kalapas Sukamiskin

SENIN, 23 JULI 2018 | 21:39 WIB | LAPORAN:

Tidak menutup kemungkinan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut pihak lain yang ikut memberikan suap kepada mantan Kepala Lapas Klas I Sukamiskin Wahid Husen.

Jurubicara KPK, Febri Diansyah menjelaskan saat ini pihaknya sedang fokus pada kasus yang menjerat Wahid Husein. Termasuk menelusuri dugaan penerimaan suap dari narapidana lain.

"Nanti kalau ada informasi lain, atau fakta lain, misalnya pihak lain yang diduga memberikan, tentu kami cermati," ujarnya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/7).


Untuk menelusurinya, sambung Febri, penyidik akan memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan. Termasuk narapidana yang menempati Lapas Sukamiskin.

"Tentu tidak hanya satu dua saksi yang akan dipanggil. Kami perlu mendapatkan keterangan dari pihak swasta atau juga dari pegawai dan pejabat di lapas dan juga narapidana lain tidak tertutup kemungkinana akan dilakukan pemanggilan lain," pungkasnya.

Sebelumnya Wahid Husein ditangkap dalam operasi tangkap tangan lantaran diduga telah menyalahgunakan jabatannya untuk pemberian fasilitas, pemberian perizinan ataupun pemberian lainnya di Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Sukamiskin kepada narapidana.

Wahid Husein dan tiga orang lainnya sudah ditetapkan aebagai tersangka. Tiga orang tersebut adalah staff Kalapas Hendry Saputra, narapidana kasus korupsi yang juga suami dari Inneke Koesherawati yakni Fahmi Darmawansyah, serta tahanan pendamping Fahmi Darmawansyah yaitu Andri Rahmat.

KPK juga turut mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait tindak pidana yaitu dua unit mobil yaitu satu unit Mitsubhisi Triton Exceed warna hitam dan satu unit Pajero Sport Dakkar warna hitam, uang dengan total Rp 279.920.000 dan 1.410 dollar AS, catatan penerimaan uang, handphone, dan dokumen terkait pembelian dan pengiriman mobil. [nes]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya