Berita

Boediono/Net

Hukum

Boediono Akui Ada Usulan Penghapusan Utang Sjamsul Nursalim

KAMIS, 19 JULI 2018 | 16:29 WIB | LAPORAN:

Menteri Keuangan periode 2001-2004 Boediono membenarkan bahwa dirinya ikut dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Negara pada Februari 2004 yang membahas utang pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim.

Menurutnya, salah satu pembahasan rapat terkait mengurangi kredit macet petani tambak yang dibebankan kepada PT Dipasena Citra Darmaja dan PT Wachyuni Mandiri sebesar Rp 4,8 triliun.

"Karena memang ini fokusnya dan pengurangan beban ini saya kira baik. Dan sisanya kalau tidak salah saya tidak ingat apakah itu dimunculkan atau tidak," katanya saat bersaksi untuk terdakwa Syafruddin Arsyad Temenggung salam kasus penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/7).
 
Seingat Boediono, rapat dihadiri beberapa pihak terkait, seperti Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) Dorodjatun Kuntjoro Jakti dan Syafruddin Temenggung selaku kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Di sana, dia mengakui ada usulan tentang penghapusan utang Sjamsul Nursalim sebesar Rp 2,8 triliun.

"Saya kira memang begitu. Kalau seingat saya memang ada usulan write off, angkanya lupa," ujarnya.

Namun, dia mengaku lupa kesimpulan rapat tentang usulan penghapus bukuan utang Sjamsul Nursalim.

"Saya tidak ingat ada kesimpulan-kesimpulan yang dibacakan," kata Boediono yang juuga pernah menjabat wakil presiden.

Syafruddin Temenggung sendiri didakwa merugikan uang negara sekitar Rp 4,5 triliun karena menerbitkan SKL BLBI untuk obligor BDNI. Penerbitan SKL dianggap telah memperkaya pemegang saham BDNI Sjamsul Nursalim sebagai pemilik aset PT Dipasena Citra Darmaja dan PT Wachyuni Mandiri. Selaku kepala BPPN, Syafruddin Temenggung diduga telah melakukan penghapusan piutang BDNI kepada petani tambak. [wah] 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya