Berita

Politik

Jangan Ragukan ke-NU-an Mahfud MD

SELASA, 17 JULI 2018 | 19:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mantan Khatib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Malik Madani heran dengan pihak yang meragukan ke-NU-an mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Meski tak pernah menjabat di jabatan struktural NU, darah hijau yang mengalir di Mahfud MD tak pantas diragukan.

"Pak Mahfud ini memang tak pernah menjabat di struktural NU. Tapi masa iya ada yang menyangsikan Pak Mahfud hanya karena ini. Beliau itu ritual ibadahnya sangat NU. Mondok di pesantren Almardhiyyah di Waru Pamekasan (Madura). Beliau dan keluarganya NU tulen," kata Kiai Malik kepada redaksi, Selasa (17/7).

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menyebut, kegiatan dan kontribusi Mahfud MD untuk NU tak terhitung. Bersama Marwan Ja'far, Mahfud pernah mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wahid Hasyim di Universitas Islam Indonesia (UII). Mahfud juga aktif di kegiatan-kegiatan GP Anshor dan sejumlah lembaga yang berkaitan erat dengan NU seperti Wahid Institute dan lainnya.


Mahfud juga pernah menjabat Penasihat LBH NU ketika PBNU dipimpin oleh almarhum KH Hasyim Muzadi dan LBH NU dipimpin M. Suoleh Amien.

Bahwa Mahfud adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), memang saat kuliah dulu di UII, organisasi mahasiswa yang ada hanya HMI. Kader NU lain seperti Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul juga pernah aktif di HMI.

"Justru kita mestinya bangga kader NU menyebar di mana-mana, termasuk HMI. HMI kan juga tidak merepresentasikan bukan NU," kata Kiai Malik.

Belum lagi bicara kedetakan Mahfud MD dengan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mahfud pernah menjadi Menteri Pertahanan saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden.

"Dan Pak Mahfud satu-satunya kader PKB, kader NU yang setelah Gus Dur lengser hubungannya sangat baik, baik dengan Gus Dur maupun dengan keluarga," sambungnya.

Kiai Malik yakin Mahfud sangat diterima oleh kiai-kiai sepuh Nahdliyin. Selain itu, di luar kaum sarungan, seperti Muhamamdiyah dan organisasi lain, juga sangat terbuka menerima sosok Mahfud.

"Bahkan di kalangan non Islam, banyak pengangum Pak Mahfud. Di NTT, di banyak tempat, komunitas non-islam sangat mengenal Pak Mahfud. Pak Mahfud ini kalangan santri sarungan, tradisional yang menerima moderasi Islam. Persis seperti Gurunya, Gus Dur," ujarnya.

Soal kansnya sebagai Cawapres, Kiai Malik juga yakin Mahfud bisa menambah elektabilitas Jokowi.

"Pak Mahfud diterima di Kiai sepuh NU, diterima di luar NU dan bahkan non Islam. Juga memiliki modal integritas, kapabilitas, dan keahliannya di bidang hukum, dapat menambal sisi penegakan hukum yang selama ini dikritik banyak pihak," pungkasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya