Berita

Said Salahuddin/Net

Politik

Said Salahuddin: Kampanye Parpol Dibiayai Negara Supaya Berimbang

MINGGU, 15 JULI 2018 | 15:56 WIB | LAPORAN:

Sejatinya ciri keikutsertaan dalam partai politik itu kesukarelaan.

Oleh sebab itu jika parpol mampu membangun basis hingga tingkat bawah maka para sukarelawan atau kadernya tanpa dibayar pun siap ditugaskan di tempat pemungutan suara (TPS).

Demikian disampaikan pengamat politik dari Sigma, Said Salahuddin dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/7).

Tetapi diakuinya memang kondisi politik Indonesia dari waktu ke waktu kurang menunjukkan perkembangan yang berarti.

"Jadi cita-cita partai politik punya kader militan, siap bekerja untuk partainya jadi sukarelawan itu tidak terwujud dari waktu ke waktu," ujarnya.  

Pada sisi lain, lanjut Said muncul kekhawatiran kecurangan-kecurangan Pemilu yang akhirnya coba dibebankan ke Bawaslu dengan jajarannya ke bawah.

"Itu sebetulnya sudah memadai karena sekarang Bawaslu, pengawasnya bukan lagi sampai kelurahan tapi sudah TPS,"  terangnya.

Ditambah lagi dalam Pemilu serentak akan terbangun koalisi. Ini berarti sesama parpol koalisi bisa saling berbagi tugas. Sehingga mengurangi anggaran parpol semisal untuk saksi di banyak TPS.

Ia setuju wacana kampanye Pemilu dibiayai negara, seperti halnya Pilkada. Hanya perlu dipahami di dalam Pemilu serentak, koalisi terbangun sejak awal.  

"Karena terbangun sejak awal maka pada hari pemungutan suara mereka bisa berbagi tugas, semakin ringan," terang pengamat politik dari Sigma ini.  

Namun jika negara harus membiayai parpol, Said condong pengelolaan dananya diserahkan kepada penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Bawaslu.

"Bawaslu lah yang melakukan rekruitmen itu, yang menyalurkan pendanaannya kepada saksi-saksi ini," imbuhnya.

Fokus dia bagaimana menciptakan Pemilu yang adil.  

"Pemilu yang adil maksudnya berimbang, misal satu capres didukung lima parpol disokong seribu konglomerat, duitnya banyak. Capres yang lain memiliki dukungan rakyat besar, duitnya nggak ada kan jadi tidak seimbang," tuturnya.

Tapi kalau dibiayai negara maka aturan main dalam pemasangan alat peraga kampanye, iklan dan lain-lain bisa dibuat berimbang. Berbeda jika menggunakan dana masing-masing, parpol duit terbanyak sudah dipastikan bisa mempengaruhi pemilih.

"Itulah spirit Pilkada. Dulu itu seringkali persaingan menjadi tidak berimbang karena ada calon yang duitnya banyak sekali, ada calon yang miskin sekali akibatnya tidak terjadi persaingan yang adil, yang imbang karena dibebaskan kan tidak ada batasnya. Yang dibatasi nilai sumbangan tapi berapa akumulasinya tidak dibatasi," paparnya. [wid]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Prabowo Kumpulkan Puluhan Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Terkini

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:20

Pemerintahan Prabowo Tegas Tolak Amnesti Bandar Narkoba

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

Trump Minta Ukraina Kembalikan Dana Bantuan yang Diberikan AS

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

BPI Danantara Himpun Penghematan Buat Investasi di Hilirisasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:11

Semoga Putusan Sengketa Pilkada MK Bukan Akibat Tekanan Politik

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:57

Kejari Muba Geledah Kantor Pengusaha H Alim

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:50

Zulhas Pastikan Stok Pangan Bulan Puasa Aman

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:30

Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:08

Warga Taman Rasuna Gelar Jalan Sehat Sambut Ramadan

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:47

Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan Terhadap Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:32

Selengkapnya