Berita

Rizal Ramli bersama Kwik Kian Gie/RMOL

Politik

Belajar Dari Mahathir, Pemerintah Perlu Tangkap Orang Yang Undang IMF

RABU, 11 JULI 2018 | 02:57 WIB | LAPORAN:

Ekonom senior Rizal Ramli geram dengan langkah pemerintah yang selalu berpangku tangan dengan IMF.

Ia menjelaskan awal mula kasus BLBI tidak terlepas dari bantuan IMF ke Indonesia. Pada Oktober 1996 ekonet fishery group telah meramalkan bahwa Indonesia akan mengalami krisis pada 1997.

Namun sambung Rizal semua analisa yang dibeberkan dibantah oleh menteri keuangan dan gubernur BI dengan mengatakan fudamental ekonomi Indonesia paling baik di Asia Tenggara.


Mereka juga menyatakan kepada presiden bahwa tidak perlu khawatir analisa yang dipaparkan pihaknya tidak benar.

"Tapi meraka tidak memberikan angka yang sesungguhnya. Bank dunia, analis ekonom dalam negeri luar dan negeri selalu mengatakan 1997 akan oke sebagus 1996 nggak usah khawatir dan macam-macam," ujarnya dalam diskusi "Mega Skandal BLBI Perlukan Dibuka Kembali" di ILC TVone, Selasa (10/7).

Rizal manambahkan setahun setelah itu, pihaknya dan diundang Managing Director IMF Michel Camdessus sebelum Camdessus bertemu presiden di istana.

Menurut Rizal dalam pertemuan tersebut pihaknya satu-satunya ekonom yang hadir dan yang mengatakan IMF tidak perlu ikut membantu krisis ekonomi Indonesia. Namun yang lain setuju undang IMF karena sudah kepepet.

"Kenapa tidak setuju karena, satu pinjaman IMF itu sama sekali tidak menolong ekonomi dan rakyat Indonesia, tetapi dipakai untuk melunasi bank-bank yang memberikan kredit ke Indonesia," ujar Rizal.

Lebih lanjut Rizal menjelaskan, pangalaman di Asia jika IMF ikut mengatasi krisi maka ekonomi akan anjlok lebih jelek daripada seharusnya.

Dalam perhitungan pihaknya tanpa IMF indonesia tetap kena krisi tetapi ekonmi hanya anjlok dari rata-rata enam ke dua persen. Dengan mengundang IMF ekonomi yang tadinya rata-rata enam persen anjlok -13 persen.

Malaysia sambung Rizal tidak mengundang IMF untuk membantu mengatasi krisis, bahkan Perdana Meteri Malaysia Anwar Ibrahim terpaksa harus ditangkap oleh Mahathir Mohamad lantaran berencana mengundang IMF ke Malaysia.

"Mungkin di Indonesia perlu juga ditangkep orang yang undang IMF, Indonesia yang profesor otaknya pinter-pinter tetapi selalu jadi komprador IMF dan malah undang IMF," ujar Rizal. [nes]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya