Berita

Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

Kata Yusril Jokowi Bisa Terlilit Kasus Lebih Besar Dari BLBI

RABU, 11 JULI 2018 | 01:58 WIB | LAPORAN:

Pengacara Syafruddin Arsyad Temenggung, Yusril Ihza Mahendra menilai kasus Surat Keteragan Lunas (SKL) BLBI merupakan pengalaman pahit bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya pengalaman ini menjadi berharga untuk pemerintah-pemerintah selanjutnya, terlebih pemerintah sekarang ini.

Ahli hukum tata negara ini menilai pemerintah Joko Widodo bisa mengalami hal serupa yang kemungkinan bisa lebih dasyat dari krisis 1998 karena utang-utang yang tidak terkontrol.


"Pak harto yang pemerintahnya kuat didukung intelektual kelas satu di jaman itu toh nggk bisa bertahan juga, apalagi pemerintah sekarang ini," ujar Yusril dalam diskusi "Mega Skandal BLBI Perlukan Dibuka Kembali" di ILC TVone, Selasa (10/7).

Terkait dengan kasus yang menyeret kliennya menjadi terdakwa, Yusril menilai sebagian besar dalam dakwaan KPK terhadap kliennya tidak terbukti.

Menurut Yusril persoalan yang terjadi adalah kliennya dituntut atas audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2017 terkait SKL BLBI, padahal audit 2002 dan 2006 BPK menyatakan tidak ada penyimpangan dalam penerbitan SKL.

Ia juga menegaskan bahwa audit BPK tidak berlaku surut sehingga kebijakan yang diambil dari hasil audit BPK sebelumnya tidak dapat dituntut.

"Audit BPK 2002 dan 2006 tidak ada apa-apa layak, dan tidak ada kebijakan yang diambil oleh ketua BPPN tanpa persetujuan KKSK (Komite Kebijakan Sektor Keuangan). Jadi yang menyatakan SKL itu keputusan KKSK juga yang dilaksanakan oleh Syafruddin. Audit 2017 itu atas permintaan KPK," ujar Yusril. [nes]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya