Berita

Tjahjo Kumolo/Net

Politik

Seharusnya Mendagri Tidak Perlu Repot Ikut Komentar Soal KTP Djarot

RABU, 13 JUNI 2018 | 05:45 WIB | LAPORAN:

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dinilai berlebihan dalam menyikapi kontroversi pembuatan KTP-elektronik Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat yang sangat singkat.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut Muhri Fauzi Hafiz menilai Tjajo telah menurunkan derajatnya sebagai seorang menteri dengan ikut serta memberi pernyataan terhadap permasalahan KTP Djarot di Medan.

Menurut Muhri, urusan KTP bisa dijelaskan oleh Dirjen Dukcapil atau Sekjen Kemendagri.

"Mengurusi KTP Djarot membuat Mendagri seperti one man show. Bukankah ada Dirjen, ada Irjen, ada Sekjen Kementerian, ada Humas Kementerian, ada banyak perangkat yang bisa bicara," ujar Muhri saat diwawancarai Kantor Berita RMOLSumut, Selasa (12/6).   

Muhri menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri, Tjahjo mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dalam negeri.

Dalam menjalankan fungsinya dan banyak hal teknis berkaitan urusan dalam negeri, Tjahjo dibantu oleh banyak sumber daya.

"Jadi Mendagri seharusnya tidak perlu repot-repot berpendapat soal kontroversi KTP Djarot di Medan," jelasnya.

Lebih lanjut Muhri menilai dengan ikut-ikut komentar soal KTP Djarot, Tjahjo seolah memiliki keberpihakan khusus kepada mantan gubernur DKI Jakarta. Meski Djarot dan Tjahjo sama-sama kader PDIP, namun sebagai pembantu presiden, Tjahjo seharusnya bisa menempatkan diri.
 
"Mendagri jangan memiliki keberpihakan khusus kepada siapapun dan terlibat dalam politik praktis," pungkasnya.  [nes]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya