Berita

Foto: KBRI Seoul

Dunia

Investasi Pariwisata Indonesia Dijajakan Di Korsel

MINGGU, 10 JUNI 2018 | 08:37 WIB | LAPORAN:

RMOL. Selain promosi wisata, pembangunan infrastruktur juga merupakan syarat mutlak untuk mengembangkan sektor strategis pendulang devisa ini. Bahkan seringkali pembenahan  infrastruktur merupakan yang pertama yang harus dilakukan.

Menyadari hal tersebut, memanfaatkan momen ASEAN-Korea Tourism Investment Seminar 2018, Kemenpar RI dengan dukungan penuh KBRI Seoul selenggarakan "Business Networking Dinner" pada Kamis (7/6) lalu dengan menggandeng komunitas bisnis, terutama investor potensial untuk menggarap infrastruktur pariwisata Indonesia. Tak kurang dari 30 pebisnis wisata Korsel tampak antusias hadir.

"Target promosi kali ini di Seoul tidak hanya untuk meyakinkan pelaku bisnis travelling dan turis Korsel bahwa Bali, yang jadi tujuan populer bagi warga Korsel, sudah aman dari bencana erupsi. Selain itu juga untuk memperkenalkan 10 destinasi wisata 'Bali Baru' yang bisa jadi alternatif menarik pelancong asal Korea selain Pulau Dewata. Dan yang tak kalah penting adalah menjaring investor Korsel untuk menanamkan modal di sektor pariwisata Indonesia," tutur Wakil Kepala Perwakilan RI di Korsel, Siti Sofia Sudarma yang membuka acara.


Mempertemukan berbagai pihak dalam bisnis pariwisata ini merupakan cara baru untuk meyakinkan mereka betapa pemerintah RI serius menggarap sektor pariwisata.

"Dengan diperkenalkannya "10 Bali Baru", para operator tur bisa langsung fokus menjual paket-paket wisata ke destinasi ini. Sementara bagi para investor Korsel juga fokus menanamkan modal di lokasi prospektif, utamanya empat lokasi yang memang sudah punya infrastruktur dasar  untuk dikembangkan seperti Bali. Keempat lokasi meliputi Danau Toba, Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dan Labuan Bajo," imbuh Siti Sofia.

Pasca erupsi Gunung Agung di Bali pada November 2017 lalu, arus turis Korsel ke Pulau Bali belum pulih sepenuhnya. Target kunjungan turis pada kwartal pertama tahun 2018 masih lesu, terutama jika dibandingkan dengan angka di kwartal awal 2017.

Guna mendongkrak kembali jumlah wisatawan asal Korsel, Wonderful Indonesia semakin agresif menggiatkan upaya menarik turis Korsel ke Indonesia, termasuk menyelenggarakan berbagai sales mission di berbagai kota target utama wisatawan Korsel, termasuk mengikuti ajang Hana Tour Travel Show 2018, Korsel, yang rangkaian kegiatan berlangsung dari tanggal 5 – 10 Juni 2018.

Tahun lalu Korsel menyumbang angka kunjungan turis ke Indonesia sebesar 378 ribu pelancong. Angka ini naik lebih dari 10 persen dari jumlah tahun 2016.

Seiring dengan peningkatan target wisatawan mancanegara sebesar 17 juta wisman tahun 2018, Kemenpar juga menaikkan target turis dari Korsel tahun ini menjadi sebesar 430 ribu pelancong.

Kolaborasi KBRI Seoul, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Seoul, dan Kemenpar RI siap sedia menyediakan informasi dan fasilitasi bagi para investor Korsel yang ingin segera menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami akan siap membantu," tegas Wakil Dubes RI kepada para investor.

Laporan yang dirilis organisasi PBB yang menangani pariwisata, UNWTO 2018, menyebutkan bahwa jumlah outbound tourists Korsel tahun 2016 mencapai 22 juta pelancong dengan rata-rata tingkat pertumbuhan yang cukup bagus, yakni  lebih dari 15 persen per tahun.

Selama melancong ke luar negeri turis Korsel menggemari kunjung ke daerah perkotaan, pedesaan, wisata bahari, kuliner, kesenian, olah raga dan kesehatan, dimana itu semuanya tersedia  di Indonesia.

Tren wisata masyarakat Korsel juga mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan. Sebanyak 7,5 juta pelancong Korea, terhitung lebih sepertiga dari seluruh wisatawan outbond di negara itu, mengunjungi 10 negara anggota ASEAN.

ASEAN menjadi tujuan wisata paling populer untuk Korea dengan keindahan alam  dan budaya yang unik. Untuk mengembangkan sektor pariwisata diperlukan peningkatan perluasan dan kualitas infrastruktur yang ada serta pembangunan yang berkelanjutan di sektor ini. [wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya