Berita

Abdul Kharis Almasyhari/Net

Politik

Indonesia Harus Maksimalkan DK PBB Untuk Kemerdekaan Palestina

SABTU, 09 JUNI 2018 | 12:36 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia terpilih menjadi salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB yang dilangsungkan di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6). Indonesia mendapat 144 suara dari 193 negara anggota PBB.

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengucapkan selamat kepada tim Kementerian Luar Negeri khususnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Dubes Luar Biasa di PBB Hasan Kleib yang sudah bekerja dengan diplomasi tingkat tinggi menyakinkan negara-negara sahabat memberikan suara untuk Indonesia mewakili kawasan Asia Pasifik.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dua tahun kedepan diumumkan oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lacjak kemarin. Indonesia pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008. Dalam periode 2019-2020 Indonesia akan memulai tugasnya pada Januari mendatang.


"Ini kali keempat di DK PBB, dan perwujudan kepercayaan negara dunia dalam sikap politik kita dan tentunya kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia jelas menjadi pertimbangan keterpilihan RI di Anggota Tidak Tetap DK PBB," jelas Kharis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/6).

Menurut Legislator asal Fraksi PKS ini, keterpilihan Indonesia di DK PBB harus dimaksimalkan untuk mendorong tercapainya perdamaian dunia dan pembebasan tanah Palestina dari penjajahan zionis Israel sebagaimana fungsi dan kewenangan yang dimiliki oleh Anggota Dewan Keamanan yang tertulis di dalam Piagam PBB.
 
"Indonesia sebagai Anggota DK PBB bisa mengusulkan agar segera dibuat team investigasi internasional untuk menginvestigasi situasi atau keadaan yang mengancam perdamaian dan kemanan internasional terkait pembantaian zionis Israel terhadap warga Gaza Palestina yang hingga kini terus berlangsung dan tentu mendorong agar Palestina merdeka segera dapat terwujud sehingga perdamaian dunia dan kawasan tercipta," demikian Kharis. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya