Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
AGAMA Islam diturunkan untuk memanusiakan maÂnusia. Seperti agama saÂmawi lainnya, kitab suci IsÂlam, Al-Qur'an, diturunkan dari langit kemudian dituÂrunkan ke bumi dalam dua proses penurunan, yang dikenal dengan cara al-inÂzal dan al-tanzil. Dari diri Allah (kalam al-dzati) ke Lauh al-Mahfudh turun sekaligus (al-inzal), kemudian dari Lauh al-Mahfudh ke bumi melaÂlui perantaraan Jibril turun berangsur-sngsur (al-tanzil). Kitab suci ini diturunkan dari langit ke bumi untuk dijadikan petunjuk kepada maÂnusia sudah barang tentu melalui proses tawar menawar antara sang subjek (agama) dengan sang objek (manusia).
Turunnya Al-Qur’an ke bumi memerlukan waktu 23 tahun. Panjangnya waktu turunnya Al-Qur’an menjadi bukti betapa kitab suci ini memanusiakan manusia. Bisa saja Allah Swt menurunkannya dalam waktu sekejap tetapi bisa dikesankan terjadi proses pemaksaan yang di luar ambang batas kemanusiaan. Seperti diketahui, budaya Arab adalah pemiÂnum sehingga untuk menghapuskan budaya ini diperlukan 4 ayat turun secara bertahap unÂtuk menghapuskannya. Tradisi perekonomian Arab bersifat ribawi atau rentenir, sehingga diperlukan 7 ayat turun untuk menghapus traÂdisi eksploitatif itu di dalam masyarakat.
Konsekuensi manusia diciptakan dengan seperangkat kecerdasannya, maka mereka dibekali dengan sikap kritis untuk mempertahÂankan eksistensi dirinya, termasuk bersikap kritis terhadap ajaran-ajaran agama langit itu. Istimewanya ialah Allah Swt memahami keÂnyataan ini. Buktinya, setiap kitab suci-Nya diturunkan dengan cara berangsur-angsur (tadrij), menyedikitkan beban (taqlil al-taklif), dan mengeliminir kesulitan ('adam al-haraj). Ini membuktikan bahwa agama langit turun ke bumi mengalami proses "pembumian". AlÂlah Swt yang memiliki kekuatan "kun fa yakun" tidak serentak ajaran agama-Nya dipaksakan kepada hamba-Nya yang sangat dhaif. PadaÂhal, tak satu pun hambanya yang bisa menoÂlak seluruh ajaran agama-Nya jika ia menghÂendaki-Nya. Ini bukan berarti tuhan mengalah terhadap manusia, tetapi menjadi bukti betaÂpa Tuhan memanusiakan manusia atau betaÂpa Tuhan menekankan dirinya sebagai Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10