Berita

Foto: RMOL

Hukum

LAPORAN GRATIFIKASI 2018

Presiden Jokowi Setor Rp58 M Ke KPK

SENIN, 04 JUNI 2018 | 22:16 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo menjadi orang yang melaporkan gratifikasi terbanyak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang tahun 2018.

Hal itu diutarakan Direktur Gratifikasi Giri Suprapdiono dalam acara konfrensi pers di Gedung KPK Jakarta, Senin (4/6)

"Total nilai gratifikasi milik negara terbesar diurutan pertama ada Presiden Jokowi sebesar Rp 58 Miliar," jelasnya.


Di bawah Jokowi, masih ada empat orang yang juga melaporkan gratifikasi dengan jumlah yang besar.

"Yang kedua Wakil Presiden Jusuf Kalla Rp 40 Miliar, Pegawai Pemprov DKI Jakarta, tidak mau disebutkan namanya Rp 9,8 Miliar lalu Dirjen Salah Satu Kementerian Rp 5,2 Miliar dan yang terakhir Mantan Menteri ESDM periode sebelumnya, Sudirman Said dengan Rp 3,9 Miliar," lanjut Giri.

Data tersebut terkumpul dari awal Januari sampai dengan 4 Juni 2018. Total penerimaan laporan gratifikasi sebanyak 795 laporan. Dan dari 795 laporan tersebut ada sebanyak 534 atau 67 persen laporan diantaranya dinyatakan menjadi milik negara sementara 15 atau 2 persen laporan dinyatakan milik penerima. Sisanya 31 persen adalah Surat Apresiasi masuk kategori negative list.

Sementara total nilai status kepemilikan gratifikasi yang menjadi milik negara adalah Rp6.203.115.339 dalam bentuk uang sebesar Rp5.449.324.132 dan dalam bentuk barang senilai Rp753.791.207. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya