Berita

Foto: RMOL

Hukum

Masyarakat Tionghoa NKRI Somasi Lieus Sungkharisma

SENIN, 04 JUNI 2018 | 20:19 WIB | LAPORAN:

Sejumlah pengacara yang tergabung dalam Tim Hukum Forum Indonesia Jaya mengaku mendapatkan kuasa dari Bagian Masyarakat Tionghoa NKRI untuk mensomasi Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma.

Koordinator Tim Hukum Forum Indonesia Jaya, Suhadi menjelaskan, somasi itu dilakukan karena Lieus bersama kawan-kawan sudah membawa-bawa nama etnis Tionghoa untuk menyuarakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) cukup untuk satu periode.

"Pernyataan sikap Lieus dan teman-temannya tersebut sama sekali tidak mewakili etnis Tionghoa. Banyak sekali masyarakat Tionghoa yang dikecewakan dengan ini," katanya dalam konferensi pers di Hotel Gran Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (4/6).


Somasi tersebut berisi desakan agar Lieus Cs untuk segera meminta maaf ke media nasional dalam waktu 2 kali 24 jam.

"Kalau Lieus dan 8 orang kawannya tidak minta maaf, maka kami akan melakukan laporan polisi," tegasnya.

Suhadi yang juga relawan Jokowi dari etnis Tionghoa ini,  dengan tegas mengatakan bahwa pernyataan sikap Lieus Cs sama sekali bukanlah suara etnis mereka.

"Seolah-olah masyarakat Tionghoa yang diwakilkan oleh bapak Lieus itu ingin 2019 ganti presiden. Padahal kami tidak pernah berpikiran seperti itu. Justru saya tidak ingin Pak Jokowi diganti. Kan bagus dia," tekannya.

Jika masih berkeras kepala, dia juga mengimbau semua masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia yang tak setuju dengan Lieus Cs untuk ikut melapor ke polisi.

"Saya imbau kepada seluruh masyarakat Tionghoa, buat laporan di Polda masing-masing," terang Suhadi.

Salah seorang pengacara yang juga tergabung dalam Tim Hukum Forum Indonesia Jaya, Muhammad Intan Akmal Kunang menjelaskan surat somasi akan dilayangkan pada esok hari.

"Jadi somasi berlaku setelah diterima oleh yang bersangkutan (Lieus Cs)," tambahnya. [sam]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya