Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Belum Komitmen Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM

SABTU, 02 JUNI 2018 | 06:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo telah menerima peserta Aksi Kamisan di Istana Jakarta, Kamis (31/5). Mereka meminta Jokowi mengakui telah terjadinya sejumlah pelanggaran HAM masa lalu, khususnya yang telah ditangani Komnas HAM seperti tragedi Semanggi I dan II, Trisakti, penghilangan paksa 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok, dan tragedi 1965.

Direktur Eksekutif Respublica Political Institute Benny Sabdo mendorong Kepala Negara agar menginstruksikan Kejaksaan Agung segera menindaklanjuti temuan Komnas HAM.

Benny mengatakan Jokowi wajib menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu. Pemerintahan Jokowi terikat oleh visi, misi dan program aksi Jokowi-JK 2014 yang bertajuk "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian".


"Jokowi-JK berkomitmen untuk menegakkan hukum yang berkeadilan, salah satu butirnya, yakni berkomitmen menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang hingga saat ini menjadi beban politik bangsa Indonesia," tegas pengajar hukum HAM Kampus Merah-Putih Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta itu dalam keterangannya, Sabtu (2/6).

Benny mendesak pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan transisional justice bagi para korban pelanggaran HAM masa lalu.

"Apalagi komitmen penyelesaian kasus HAM masa lalu tersebut dituangkan dalam dokumen resmi visi, misi dan program aksi yang didaftarkan kepada KPU. Dengan demikian, masyarakat memiliki hak menagih janji politik itu," urainya.

Dia menyebut Maria Catarina Sumarsih, ibu dari korban tragedi Semanggi I, menggelar aksi di seberang Istana setiap hari Kamis sejak tahun 2007.

Sumarsih memastikan, Aksi Kamisan akan terus dilakukan sampai seluruh kasus pelanggaran HAM dituntaskan. Pertemuan dengan Presiden Jokowi bukan berarti membuat keluarga korban akan berhenti menggelar aksi di seberang Istana setiap hari Kamis.

"Kami sudah 540 kali Aksi Kamisan, masa cuma mau ngobrol sama Presiden," ujarnya. Selain Sumarsih, ada 20 orang peserta kamisan lainnya yang bertemu Jokowi. Mereka adalah keluarga korban pelanggaran HAM Trisakti, Semanggi, Talangsari, Tanjung Priok dan lain-lain.

Selanjutnya, Benny menilai pada pemerintahan Jokowi eksekusi mati justru meningkat drastis. Sejak 2014 pemerintah sudah mengeksekusi mati sebanyak tiga gelombang dengan total 18 terpidana mati. Meski pelaksanaan eksekusi mati berhenti tahun 2017. Tapi tren penggunaan dakwaan pidana mati kasus narkoba dan teroris meningkat di pengadilan.

"Saya menilai pemerintahan Jokowi belum memiliki komitmen dan prestasi dalam hal penyelesaian kasus pelanggaran HAM," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya