Berita

Foto: Net

Nusantara

CBA: Aset Sultra Hilang Semasa Ali Mazi Sangat Fantastis, Hampir Rp 1 Triliun

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 15:41 WIB | LAPORAN:

Kasus hilangnya aset daerah memang sering terjadi lantaran masih buruknya pengelolaan yang dilakukan pemerintah setempat.

"Sering terjadi aset daerah hilang, tapi hilangnya aset di Sultra ini angkanya sangat fantastis hampir satu triliun rupiah. Di daerah lain tidak sampai sebesar itu," beber pengamat politik anggaran dari Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman dalam keterangannya, Jumat (1/6).

Menurut Jajang, aset Sultra yang hilang ini terjadi semasa kepemimpinan Gubernur Ali Mazi.

Berdasarkan data biro perlengkapan pada Sekretariat Daerah Provinsi Sultra diumumkan bahwa neraca pada tahun 2007 keseluruhan aset sebesar Rp 1.418.999.222.728. Tapi ketika 31 Desember 2007, penelusuran CBA, daftar rekapitulasi barang Inventaris nilai aset secara keseluruhan hanya sebesar Rp 450.059.502.000.

"Jadi dalam satu tahun saja, ditemukan selisih atau kehilangan aset sebesar Rp 968.939.720.728," hitungnya.

Selisih ini menunjukkan adanya pelanggaran Permendagri No.17 tahun 2007 tentang pengelolaan barang milik daerah.

"Itu bukti pengelolaan anggaran dan aset daerah yang tidak profesional. Mestinya itu menjadi tanggung jawab pemimpin yaitu gubernur," ujar Jajang.

Karena itu, Jajang meminta penegak hukum, dalam hal ini Kejaksaan Tinggi, mengusut tuntas temuan tersebut.

Ali Mazi merupakan Gubernur Sultra 2003-2008. Di tengah jalan, Ali menjadi terdakwa karena tersangkut kasus korupsi Hak Guna Bangun (HGB) Hotel Hilton, Jakarta. Pada 2006, ia dinonaktifkan sebagai gubernur oleh Menteri Dalam Negeri.

Tapi, pada Juni 2007 hakim membebaskannya dari tuntutan hukum karena tidak terbukti bersalah. Agustus 2007, Ali diaktifkan kembali menjadi gubernur Sultra.

Di tahun 2018, Ali ikut meramaikan Pilkada serentak dengan mencalonkan lagi sebagai calon gubernur Sultra didampingi calon wakil gubernur Lukman Abunawas.

Mencermati fenomena tersebut, Jajang mengimbau supaya masyarakat memilih calon kepala daerah yang bertanggung jawab dan memiliki rekam jejak yang bagus dan bebas dari korupsi.

"Dugaan hilangnya aset daerah menjadi indikator dan pertimbangan bagi masyarakat memilih gubernur Sultra. Masyarakat harus tahu track record calon pemimpin mereka," tutur Jajang. [wid]


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya