Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Gerindra: Jokowi Gunakan Lembaga Survei Bangun Opini Dan Propaganda Pencitraan

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 01:12 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mempertanyakan netralitas lembaga survei yang ikut dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah pengamat dan petinggi lembaga survei.

"Nah loh, semua lembaga survei dikumpulin sama Kang Mas Joko Widodo. Waduh, netralitasnya lembaga survei apa bisa dijamin ya kalau kok pada mau dikumpulin sama Joko Widodo yang jadi objek penelitian ya?" ujar Arief kepada redaksi, Jumat (1/6).

"Apa ini yang dibilang lembaga survei independen atau bayaran ya? Dipesan Joko Widodo untuk mensurvei Joko Widodo," lanjutnya menambahkan.


Atau, masih kata Arief, lembaga survei lagi menyusun strategi framing opini seakan-akan petahana yang paling tinggi elektabilitasnya.

"Coba deh cek lembaga survei yang diundang Joko Widodo, pasti yang hasil surveinya menunjukkan tingkat elektabilitas Joko Widodo paling tinggi," terangnya.

Dengan demikian jelas Arief, jelas kalau Jokowi sapaan akrab Kepala Negara menggunakan lembaga survei untuk membangun opini dan membuat propaganda pencitraan.

"Kredibel enggak sih lembaga survei yang pada diundang sama objek surveinya? Apa iya bukan lembaga bayaran ya?" tutupnya.

Sejumlah pengamat dan petinggi lembaga survei diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis siang (31/5).

Diantaranya adalah Syamsuddin Haris (LIPI), Hanta Yudha (Poltracking), Yunarto Wijaya (Charta Politika), Titi Anggraini (Perludem), Philips J Vermonte (CSIS), M Qodari (Indobarometer), dan Emrus Sihombing (Emrus Corner). [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya