Perbatasan di wilayah Kalimantan Barat atau Kodam XII/Tanjungpura ini terbagi atas sektor barat dan sektor timur.
Tugas pengamanan perbatasan di sektor barat kini dijaga oleh Batalyon Infanteri (Yonif) 511/Dibyatara Yodha, yang beberapa waktu yang lalu menggantikan Batalyon Infanteri (Yonif) 642/Kapuas.
Sedangkan di wilayah sektor timur, Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali digantikan oleh Batalyon Infanteri (Yonif) 320/Badak Putih.
“Satuan ini akan bertugas selama 9 bulan,†kata Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, seusai penerimaan Satgas Pamtas Yonif 320/Badak Putih di Makodam XII/Tanjungpura, Minggu (27/5).
Pangdam Tanjungpura menyampaikan bahwa tugas itu adalah kehormatan bagi prajurit TNI. Untuk itu, setiap prajurit harus dapat menjaga kehormatan tersebut.
Satgas Pamtas harus melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya dan harus dipertanggungjawabkan. Ada dua fokus penjagaan di perbatasan, yaitu penyelundupan narkoba dan terorisme.
"Di perbatasan lagi marak penyelundupan. Di samping tugas menjaga kedaulatan, juga harus menjaga penyelundupan-penyelundupan. Hal itu harus digagalkan khususnya berkaitan dengan narkoba, juga terorisme," tegas Achmad Supriyadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/5).
Tidak ada jumlah resmi berapa pasukan perbatasan ini yang diturunkan ini. Kata dia, terpenting bagi para Satgas Pamtas adalah tempat-tempat yang strategis, terutama yang ada penduduknya. Karena, selain menjaga dan mengamankan juga melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat.
“Hutan Lindung untuk sementara belum dijaga, kedepan ini kita mulai lagi untuk dijaga,†tukasnya.
[ian]