Berita

Ilustrasi:Net

Jaya Suprana

Lebih Dekat Mengenal Kampret

SABTU, 26 MEI 2018 | 08:16 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KAUM netizen nusantara zaman now kreatif menciptakan istilah-istilah identitas komunitas politik, antara lain yang berasal dari dunia satwa adalah kecebong dan kampret.

Akibat sudah pernah mengulas Kecebong (RMOL 31 Maret 2018) maka agar adil kini saya mengulas kampret.

Kampret merupakan istilah bahasa Jawa untuk satwa yang dalam bahasa Indonesia yang disebut sebagai kelelawar. Ada pula sebutan lain untuk kelelawar di samping kampret yaitu kalong.


Sama halnya dengan kecebong, sebenarnya kampret merupakan suatu jenis satwa yang sangat menarik untuk ditelaah secara etologis akibat memiliki karakteristika perilaku tersendiri.

Secara ekologis, baik kecebong mau pun kampret memiliki peran hakiki sebagai mata rantai tidak terpisahkan dari rangkaian rantai biologis yang menyeimbangkan sekaligus melestarikan lingkungan hidup.

Chiroptera

Kelelawar merupakan mamalia tergolong ordo Chiroptera yang berarti mempunyai "sayap" meski berbeda dengan sayap burung.

Sayap kelelawar dibentuk oleh perpanjangan jari kedua sampai kelima yang ditutupi oleh selaput terbang atau patagium. Jari pertama berukuran relatif sama dengan jari lain-lainnya. Antara kaki depan dan kaki belakang, patagium ini membentuk selaput lateral untuk melayang, sedangkan antara kaki belakang dan ekor membentuk interfemoral untuk mengatur arah.

Ordo Chiroptera merupakan hewan yang unik karena merupakan mamalia yang memiliki kemampuan terbang, memiliki jenis pakan sangat bervariasi, tidur dalam posisi bergantung terbalik dengan bagian kepala justru di bawah serta berfisiognomi mirip anjing bertelinga tegak dan bermoncong menyeringai.

Microchiroptera

Ordo Chiroptera memiliki dua sub ordo yaitu Microchiroptera dan Megachiroptera. Kebanyakan Microchiroptera adalah insectivora dan hanya sebagian kecil yang omnivora, karnivora, piscivora, frugivora, nectarivora atau sanguivora.

Kampret pemakan serangga yang paling kecil mempunyai bobot 2 gram dan paling besar 196 gram dengan lengan bawah sayap 22-115 cm. Microchiroptera umumnya menggunakan daya ekolokasi (gema suara untuk deteksi lokasi) sebagai alat pengendalian gerakan dan mencari posisi serangga yang akan dimangsa di tempat yang gelap.

Megachiroptera

Sedangkan Megachiroptera umumnya adalah herbivora (pemakan buah, daun, nektar dan serbuk sari), berukuran tubuh relatif besar dengan bobot badan 10 gram untuk ukuran kecil dan ukuran terbesar dapat mencapai 1500 gram, memiliki telinga luar tanpa tragus, jari kedua kaki depan bercakar dan mata berkembang relatif baik.

Kampret juga dikenal sebagai pembawa beban yang sangat handal. Jenis Lasiurus borealis mampu membawa empat ekor bayinya yang total bobotnya 23,4 gram atau 181 persen bobot tubuhnya. Jenis kampret lain hanya mampu membawa bayinya dengan bobot berkisar 9,3-73,3 persen bobot tubuhnya.

Pada lazimnya kampret bermukim di kawasan yang gelap pada masa siang hari seperti gua. Selain berdaya adaptasi yang baik, kampret memiliki daerah penyebaran bersifat kosmopolit, karena ditemukan hampir di semua wilayah di muka bumi kecuali di daerah kutub dan pulau-pulau terisolasi.

Vampir

Di dunia komik, kampret merupakan inspirator bagi tokoh superhero baik bernama Batman alias Manusia Kampret. Novelis horor Irlandia, Bram Stoker menciptakan tokoh superhero jahat bernama Dracula sebagai penjelmaan kampret atau lebih tepatnya vampir yang sumber makanannya adalah darah.

Ada tiga jenis vampir yang mengonsumsi darah: vampir biasa (Desmodus rotundus), vampir kaki berbulu (Diphylla ecaudata), dan vampir sayap putih (Diaemus youngi). Ketiga jenis vampir itu berasal dari benua Amerika,  seperti Meksiko, Brasil, Chili, dan Argentina.

Konon akhir-akhir ini, peneliti National Geographic menemukan jenis satwa mirip vampir di kawasan Nusa Tenggara Timur. Meski tidak jelas apakah satwa mirip vampir yang ditemukan di dalam sebuah goa di NTT itu menghisap darah atau tidak.

Syukur Alhamdullilah, kaum netizen nusantara cukup arif bijaksana serta beradab sebab cukup sopan dalam hal tidak menggunakan istilah vampir namun kampret. [***]

Penulis adalah pembelajar etologi dan ekologi

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya