Berita

Azyumardi Azra (kedua kiri)/RMOL

Pertahanan

Jangan Kementerian Agama Yang Ngatur Penceramah!

JUMAT, 25 MEI 2018 | 19:46 WIB | LAPORAN:

. Akademisi Islam, Azyumardi Azra mengaku dirinya setuju dengan daftar penceramah alias mubalig.

Menurut dia, daftar semacam itu memang sangat perlu karena ada juga mubalig atau ustadz-ustadz yang malah menghasut dan memprovokasi dalam setiap materi ceramahnya.

"Memang ada mubalig-mubalig yang ceramah-ceramahnya itu hanya memprovokasi, menghasut," katanya di sela-sela diskusi 'Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Ekstremisme/Terorisme' di Jakarta,  Jumat (25/4).

Makanya, lanjut mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, setiap penceramah harus diberikan standar dan parameter yang sangat jelas.

"Harus jelas latar belakang pendidikannya, dia pendidikannya apa, berdakwahnya dimana, jadi itu penting," tegasnya.

Namun demikian, dia menekankan, ke depan Kementerian Agama jangan mengeluarkan rekomendasi itu, melainkan sebuah wadah yang lebih netral.

"Yang bikin jangan Kementerian Agama. Bisa MUI, bisa juga ormas Islam bekerja sama dengan universitas Islam. Baru kemudian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara akademik," imbuhnya.

Menurutnya, denga dipertegas daftar semacam itu justru menyulut kemarahan terhadap pemerintah dan bisa menjadi bibit baru bagi tindak pidana terorisme.

Azyumardi mengatakan, bagaimanapun juga para penceramah memang tetap harus diatur.

"Harus diatur. Anda kalau ke berceramah di Malaysia, Singapura, dan di Mesir itu harus ada surat izinnya, harus ada SIM nya. Nah di Indonesia ga perlu ada SIM. Bebas, tapi kebebasan itu sering disalahgunakan oleh ustadz-ustadz untuk memaki-maki siapa saja. Menuduh-nuduh thogut, oleh karena itu harus ditertibkan," pungkasnya. [fiq]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Tawarkan Kerja di KAI, Oknum Polisi Diduga Tipu Warga Hingga Puluhan Juta

Sabtu, 14 September 2024 | 01:30

Anak Usaha Telkom Luncurkan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

Sabtu, 14 September 2024 | 00:59

Aktivis Buruh Dorong Zaken Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sabtu, 14 September 2024 | 00:48

Politik Sabar Prabowo

Sabtu, 14 September 2024 | 00:20

Tantangan Bangsa Makin Berat, Lawan Politik Jangan Ganggu Prabowo

Jumat, 13 September 2024 | 23:56

Pengawasan Internal yang Lemah Membuka Celah Percaloan Casis Bintara

Jumat, 13 September 2024 | 23:26

Anak Abah Coblos 3 Paslon Bentuk Kemarahan Tak Beralasan

Jumat, 13 September 2024 | 23:19

Prabowo Kunker ke Vietnam

Jumat, 13 September 2024 | 22:50

Sempat Berbeda Pendapat, Ulama Sepakat Fadhil Rahmi jadi Pendamping Bustami

Jumat, 13 September 2024 | 22:14

Anugerah Kebudayaan 2024 Siap Digelar untuk Penggerak Kebudayaan

Jumat, 13 September 2024 | 22:12

Selengkapnya