Berita

Jazilus Sakhok/RMOL

Pertahanan

Radikalisme Lahir Dari Pemahaman Keislaman Yang Keliru

JUMAT, 25 MEI 2018 | 17:13 WIB | LAPORAN:

. Aksi terorisme dan radikalisme hadir di Indonesia karena adanya pendangkalan pemahaman terhadap agama.

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga, Jazilus Sakhok menjelaskan, hal itu bermula dari transfer pemahaman keislaman yang lebih fokus pada aspek hukum Islam (fiqih), dengan meminimalkan aspek iman yang di dalamnya termasuk aqidah serta meminimalisirkan dimensi ihsan.

"Aspek fiqih mendominasi proses pentransferan pengetahuan keislaman, padahal sisi fiqih hanya sejumlah 368 ayat atau 5,8 persen dari keseluruhan ayat Alquran," katanya dalam diskusi 'Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Ekstremisme/Terorisme' di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).

Transfer pemahaman keislaman yang keliru itulah, menurutnya yang menyebabkan terjadinya pendangkalan pemahaman keagamaan. Yang mana, kata dia, Islam tidak dipelajari secara komprehensif dengan menggunakan ketiga dimensi secara sekaligus yakni fiqih, aqidah, dan ihsan.

"Masyarakat menganggap bahwa Islam seakan-akan hanya pada aspek fiqih saja," sesalnya sembari mengatakan kalau hal itu juga merupakan salah satu penyebab perkembangannya faham radikalisme dan ekstrimisme.

Untuk mengatasi berkembangnya faham radikalisme dan ekstrimisme itu, ia menegaskan, bukan hanya tugas pemerintah ataupun aparat keamanan semata. Hal itu, merupakan tugas dari semua pihak termasuk tugas dari para alim ulama, termasuk ulama-ulama di pesantren.

"Tugas kita semua, termasuk para da'i," tegasnya.

Khsusu untuk pondok pesantren, lanjutnya, memiliki peran yang sangat baik dalam melawan faham radikalisme dan ekstrimisme di negeri ini.

"Karena pesantren tidak hanya fokus ke pendidikan, tapi juga moral," pungkasnya. [fiq]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Tawarkan Kerja di KAI, Oknum Polisi Diduga Tipu Warga Hingga Puluhan Juta

Sabtu, 14 September 2024 | 01:30

Anak Usaha Telkom Luncurkan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

Sabtu, 14 September 2024 | 00:59

Aktivis Buruh Dorong Zaken Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sabtu, 14 September 2024 | 00:48

Politik Sabar Prabowo

Sabtu, 14 September 2024 | 00:20

Tantangan Bangsa Makin Berat, Lawan Politik Jangan Ganggu Prabowo

Jumat, 13 September 2024 | 23:56

Pengawasan Internal yang Lemah Membuka Celah Percaloan Casis Bintara

Jumat, 13 September 2024 | 23:26

Anak Abah Coblos 3 Paslon Bentuk Kemarahan Tak Beralasan

Jumat, 13 September 2024 | 23:19

Prabowo Kunker ke Vietnam

Jumat, 13 September 2024 | 22:50

Sempat Berbeda Pendapat, Ulama Sepakat Fadhil Rahmi jadi Pendamping Bustami

Jumat, 13 September 2024 | 22:14

Anugerah Kebudayaan 2024 Siap Digelar untuk Penggerak Kebudayaan

Jumat, 13 September 2024 | 22:12

Selengkapnya