Berita

Erzaldi Rosman/Net

Nusantara

Gubernur Erzaldi: Ekonomi Babel Kolaps Kalau Tambang Timah Distop

JUMAT, 25 MEI 2018 | 07:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengakui tambang timah sudah menjadi bagian vital bagi masyarakat di Babel. Jika dihentikan secara mendadak perekonomian daerah dipastikan kolaps.

Menurut Erzaldi, masyarakat Babel saat ini hampir tidak bisa lepas dari pertimahan. Buktinya, ketika ada perubahan aturan ekspor timah yang membuat para smelter tidak bisa melakukan ekspor selama tiga bulan, pertumbuhan ekonomi di Babel langsung turun drastis dari 5,3 persen ke 2,6 persen.

Dia menginginkan agar transformasi masyarakat tetap dilakukan, dari penambang ke sektor yang lain seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata.


"Tapi bukan berarti kita langsung mencabut atau keluar dari penambangan. Sedikit demi sedikit lah. Kalau langsung, bisa kolaps kita. Kontribusi tambang timah pada PAD Babel saat ini cukup tinggi, yakni 20 persen dari Rp 2,9 triliun. Kalau distop, berapa APBD kita nantinya?" ujar Erzaldi belum lama ini di Pangkalpinang.

Erzaldi juga mengatakan, sudah waktunya pengusaha tambang timah di Babel menggunakan teknologi ramah lingkungan. Dengan demikian, kerusakan lingkungan bisa diminimalisasi.

"Kerusakan lingkungan memang lebih banyak disebabkan oleh tambang ilegal. Kalau yang legal, itu bagus, malah memerhatikan dampak lingkungan. Untuk masyarakat, kamu boleh menambang, tapi menambanglah di tempat yang benar, dengan cara yang benar," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Belitung Didit Srigusjaya membenarkan pernyataan Gubernur Erzaldi terkait jumlah PAD terbesar di Babel saat ini berasal dari tambang timah. Hanya saja, ia tidak bisa memperkirakan sampai kapan hal tersebut berlangsung.

"’Apa yang disampaikan gubernur, ada benarnya juga. Kalau langsung cut, ini akan mengganggu kondisi perekonomian Babel," kata Didit.

Jika akan di-takeover ke sektor lain, lanjut Didit, harus dilakukan secara perlahan, serta tersusun dengan baik dan jelas.

"Sebab, mau tidak mau, suka tidak suka, saat ini kondisi ekonomi Bangka Belitung memang masih didominasi oleh sektor pertambangan," demikian Didit. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya