Berita

Jokowi-Romahurmuziy/Net

Politik

Jokowi Lebih Cocok Dengan Romahurmuziy Ketimbang Muhaimin

KAMIS, 24 MEI 2018 | 07:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019, bursa calon wakil presiden (Cawapres) lebih ketat dibanding calon presiden (Capres).

Jika bursa Capres mengerucut kepada dua nama yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto, tidak demikian dengan Cawapres. Sejumlah nama untuk masing-masing Capres kini sudah mulai muncul ke permukaan publik.

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UIN Jakarta Saifuddin Asrori mengatakan, ada beberapa kelompok yang saat ini berusaha untuk menjadi Cawapres Jokowi yaitu kelompok TNI-Polri, birokrat, millenial dan kalangan santri.


Menurutnya, dari beberapa kelompok ini hanya kalangan santri yang cenderung lebih solid dan tidak ada perpecahan besar.

"Kelompok militer dan Polri terpecah pada banyak kubu. Begitu juga dengan kalangan pegawai negeri dan birokrat. Sementara kalangan santri cenderung masih solid, walaupun ada beberapa kelompok di kalangan santri, ada perbedaan besar di dalamnya," ujar Saifuddin dalam keterangannya, Kamis (24/5).

Dari sejumlah kelompok yang ada, Saifuddin mengusulkan agar Jokowi lebih memilih Cawapres dari kalangan santri. Selain bisa menjawab berbagai isu nasional yang saat ini berkembang, santri memiliki potensi untuk bisa mengikuti semua perkembangan dan kebutuhan yang ada.

"Tentunya sosok yang perlu dipilih Jokowi bukan sekadar santri. Namun santri yang memiliki kapasitas intelektual yang sangat bagus. Ia memiliki kemampuan manajemen yang baik, serta mengusai isu teknologi dan ekonomi," jelas Saifuddin.

Saat ini di kalangan politik santri memang ada dua nama yang mencuat yaitu Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy (Gus Rommy) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Diantara dua nama itu, Saifuddin menyebut Rommy memiliki keunggulan lebih. Cak Imin menurut Saifuddin terlalu kental warna politik dan belum memperlihatkan kapasitas intelektual dan penguasaan bidang ekonomi dan teknokrasi.

Selain itu, Cak Imin terkesan "menyandera" Jokowi dengan syarat harus diambil sebagai cawapres. Selain itu, Cak Imin masih main dua kaki dengan membuka opsi bisa berkoalisi dengan Prabowo.

Sementara itu, Rommy memiliki sejumlah hal yang belum dipenuhi oleh Cak Imin. Rommy menurutnya juga lebih mudah diterima semua kalangan santri. Tidak hanya NU, namun juga Muhammadiyah dan berbagai organisasi Islam lainnya yang ada di nusantara.

Dalam waktu yang masih beberapa bulan ini, Rommy menurutnya bisa semakin mengentalkan dirinya sebagai seorang santri berintelektual. Untuk itu Rommy perlu melakukan sejumlah hal. Misalnya memunculkan sejumlah solusi yang dihadapi oleh bangsa ini, diantaranya menyampaikan blue brint tentang redikalisasi yang cocok bagi bangsa ini.

"Untuk menggalang suara santri, Rommy bersama PPP menggagas gerakan santri berskala nasional yang dikampanyekan di lapangan atau ruang publik yang luas, sehingga bisa mempengaruhi opini masyakarat," tambah Saifuddin. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya