Berita

Diah Pitaloka/RMOL

Hukum

Kasus Penipuan Travel Umrah, Pemerintah Terkesan Saling Lempar Bola

RABU, 23 MEI 2018 | 15:38 WIB | LAPORAN:

. Pelaku kasus penipuan travel umrah tidak serta merta hanya dihukum saja, namun dampak kasus tersebut meninggalkan ribuan calon jemaah yang menjadi korban dan meminta ganti rugi.

Anggota Komisi VIII DPR, Diah Pitaloka menyesalkan dari polemik tersebut banyak pihak berwenang yang terkesan saling lempar bola.

“Ini sinkronisasi ranah ini kan izin departemen pariwisata, itu harus ada pengawasan jangan sekarang ini jadi terkesan lempar tangan, jadi makin banyak tangan makin banyak saling melempar bola,” kata Diah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (23/5) siang.


Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan, dalam penindakan kasus penipuan travel umrah, selain dihukum secara pidana juga harus diusut aset pelaku. Pasalnya, pelaku penipuan travel umrah pasti memiliki kehidupan yang serba mewah.

“Seperti halnya aset First Travel itu bagaimana keadaannya? Kan sudah tidak menjadi focus of interest," sebutnya.

Selain itu, Diah menginginkan stakeholder terkait bisa memperbaiki regulasi terhadap para penyedia travel haji dan umrah. Hal tersebut, agar penipuan para penyedia travel tak lagi terulang.

"Dan bagaimana melakukan regulasinya? Hal ini menjadi masalah mentalitas, dari hal itu harusnya lembaga terkait tidak hanya berwenang mengeluarkan izin, namun juga memiliki wewenang melakukan pengawasan sehingga adanya konsep tanggung jawab. Hingga ini kan masih berjalan, dari hal ini juga kita berharap Kementerian Agama memperbaiki manajemen birokrasi” papar Diah. [fiq]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya