Berita

Foto: Net

Politik

Aktivis 66: Suara Rakyat Masih Dibungkam, Parpol Tak Wakili Rakyat

RABU, 23 MEI 2018 | 09:12 WIB | LAPORAN:

20 tahun reformasi bergulir hingga pemerintahan Joko Widodo saay ini, suara dan aspirasi masyarakat masih tetap dibungkam.

Aktivis Angkatan 66 Thomas Sitepu mengatakan, tidak ada yang berubah semakin baik dari cara-cara rezim lama hingga saat ini.

"Coba perhatikan, semua suara-suara kritis dibungkam. Aspirasi dan kepentingan masyarakat tidak didengar, malah dibungkam. Itu terjadi hingga saat ini," tutur Thomas Sitepu di Jakarta.


Pria yang semasa menjadi aktivis cukup viral karena menggelar aksi unjuk rasa membawa poster dari Bandung ke Kantor Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta itu menegaskan, semua partai politik di era reformasi tidak memikirkan rakyat.

Agenda-agenda reformasi yang dikumandangkan pun perlahan dikubur, dan malah balik menindas rakyat.

"Semua persoalan di republik ini dikanalisasi dan tidak didengar oleh parpol. Jangan berharap bahwa parpol akan menyuarakan dan memperjuangkan amanat penderitaan rakyat. Anggota parpol termasuk aktivis yang masuk di dalamnya hanya memikirkan parpolnya, tidak memperjuangkan aspirasi rakyat kok. Parpol-parpol saat ini sama saja, bulshit," ujarnya.

Thomas Sitepu pada 16 Desember 1981 memasuki Jakarta dan menyampaikan aspirasi rakyat. Dia berharap, para reformis gadungan yang banyak berkeliaran saat ini tidak perlu didengar.

Thomas Sitepu diizinkan memasuki Jakarta, setelah Pangdam Jaya waktu itu Mayjen Hendropriyono memberikan garansi bahwa dia tidak akan diganggu menyampaikan aspirasinya ke Bina Graha.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di usia 21 tahun itu menegaskan, para aktivis reformasi saat ini sudah melenceng dari garis perjuangannya untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat.

"Persoalan-persoalan rakyat tidak digubris. Ada yang bersuara kritis pun saat ini tetap dibungkam dengan berbagai cara. Apakah begini reformasi yang kita inginkan? Sudah 20 tahun loh," ujarnya.

Thomas mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap bersikap dan bertindak kritis untuk memperjuangkan aspirasi dan amanat rakyat. Dia tidak percaya bahwa watak parpol telah berubah menjadi baik saat ini.

"Reformasi hanya dijadikan bungkusan busuk, yang tak pernah sungguh membiarkan rakyat diperjuangkan. Tidak ada perjuangan sungguh untuk amanat rakyat lewat parpol-parpol yang ada saat ini," tuturnya.

Bahkan, untuk proses demokratisasi, dari mulai Pilkada hingga Pileg dan Pilpres, ia menilai semua setingan yang sudah ada pemenangnya.

"Proses demokratisasi saat ini hanyalah formalitas. Pemenangnya sudah ada dan sudah ditentukan kok. Formalitas saja semua itu," tutupnya. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya