Berita

Foto:Net

Politik

Survei Charta Politika: PKB Lampaui Partai Demokrat

SELASA, 22 MEI 2018 | 08:49 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Charta Politika Indonesia merilis hasir survei terbaru terkait Pemilihan Umum 2019, Senin kemarin (21/5).

Hasil yang menarik, Partai Gerindra berada di posisi kedua yaitu di bawah PDIP dan di atas Partai Golkar. Selanjutnya, PKB berhasil naik di posisi keempat melampaui Partai Demokrat yang berada di posisi kelima.

Berikut elektabilitas parpol peserta Pemilu 2019 berdasarkan hasil survei Charta Politika: PDIP 24,9 persen, Gerindra 12,3 persen, Golkar 11 persen, PKB 7 persen, Demokrat 5 persen, Perindo 4 persen.


Berikutnya PPP 3,8 persen, Nasdem 3,6 persen, PKS 3,5 persen, PAN 2,8 persen, PBB 0,7 persen, Hanura 0,6 persen, Garuda 0,2 persen, dan PSI 0,2 persen.

Khusus PKB, Direktur Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan kerja-kerja politik yang dilakukan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berhasil pendongkrak suara PKB.

"PKB berhasil meningkatkan diri. Apakah itu karena baliho Cak Imin yang ada dimana-mana atau kerja-kerja politik Cak Imin," ujar Yunarto saat merilis survei nasional "Konstalasi Elektoral Pilpres dan Pileg 2019 Pasca Deklarasi Prabowo Subianto" di Jakarta, Senin.

Pada Pemilu 2014 lalu, posisi PKB adalah kelima berada di bawah Demokrat.

"Kita patut mengapresiasi kerja keras Cak Imin yang berhasil membawa PKB melejit," terang Yunarto.

Di tempat yang sama, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengacungkan jempol buat Cak Imin yang berhasil membawa PKB melonjak.

"Saya acungkan jempol buat Cak Imin. Apa yang dilakukan Cak Imin berhasil pendongkrak suara PKB," tuturnya.

Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 13-19 April 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Adapun jumlah sample sebanyak 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Survei menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling. Dengan margin of eror 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya