Berita

Susanintyas Nefo Handayani Kertopati/RMOL

Pertahanan

Lemahnya Pengawasan Orang Asing Juga Pemicu Maraknya Terorisme

SENIN, 21 MEI 2018 | 15:10 WIB | LAPORAN:

. Pengamat pertahanan Susanintyas Nefo Handayani Kertopati menilai maraknya aksi terorisme salah satunya akibat lemahnya pengawasan orang asing.

Fungsi pengawasan tersebut yakni berkaitan dengan UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Menurut saya sejak 2011, pengawasan orang asing kita lemah. Dan masih rendahnya tingkat kewaspadaan warga terhadap lingkungannya sehingga kerap kali kehadiran warga baru tidak mendapat atensinya," ungkapnya melalui pesan tertulis kepada redaksi, Senin (21/5).

Perempuan yang akrab disapa Nuning ini menuturkan, lemahnya pengawasan terhadap orang asing tersebut karena UU 6/2011 tidak lagi dikelola oleh lembaga yang bersifat administratif.

"Dulu kan 1x24 jam harus lapor bila ada orang asing masuk wilayah kita," katanya.  

Nuning melanjutkan, seharusnya instansi terkait dalam penanggulangan dan pencegahan terorisme lebih diaktifkan seperti departemen pendidikan agama dan departemen sosial.

"Terlebih BNPT harusnya lebih memperluas upaya deradikalisasi pada sasaran yang tepat dengan metode yang tepat," tutup Nuning. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya