Berita

Aristobulo Isturiz (kiri)/RMOL

Dunia

Isturiz: Maduro Selamatkan Revolusi Bolivarian

MINGGU, 20 MEI 2018 | 10:14 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Kubu petahana Nikolas Maduro yakin akan memenangkan pemilihan presiden yang akan diselenggarakan kurang dari 24 jam lagi.

Modal utama kubu Maduro adalah ikatan emosional dan ideologis dengan rakyat kebanyakan. Kekuatan ikatan inilah yang membuat Maduro bisa bertahan dan menyelamatkan revolusi Bolivarian di tengah serangan berbagai pihak, dari kaum komprador di dalam negeri maupun dari muush-musuh Venezuela yang ingin menguasai sumber daya alam di negara itu.

Demikian ditegaskan politisi senior Partai Uni Sosialis Venezuela (PSUV) Aristobulo Isturiz ketika berbicara dalam diskusi dengan tim pemantau pemilu internasional yang digelar Dewan Pemilihan Nasional (CNE) di Hotel JW Marriott, Sabtu petang (19/5).

Selain PSUV, dalam pemilihan presiden kali ini Maduro juga mendapatkan dukungan dari sembilan partai politik lainnya, yakni Somos Venezuela, PPT, Podemos, Alianza Cambio, MEP, PCV, UPV dan ORA.

"Maduro adalah loyalis Chavez. Dia menjalankan ajaran-ajaran Chavez," ujar Isturiz yang juga mantan wakil presiden itu.

Menurutnya, banyak warga Venezuela yang menduga bahwa kematian Chavez di tahun 2013 tidak wajar. Gagasan nasionalisasi Chavez mengganggu kelompok yang sebelum revolusi Bolivarian 1999 mendapatkan keuntungan terbanyak dari kekayaan alam Venezuela.

"Banyak yang masih berpikir bahwa Chavez dibunuh untuk menghentikan revolusi Bolivarian. Tetapi Maduro berhasil menyelamatkan revolusi kami," sambungnya.

Seperti Chavez, Maduro juga tidak ingin melihat negaranya terbelah oleh kepentingan politik. Ini yang membuat Maduro tetap membuka pintu dialog dengan kelompok oposisi.

Proses rekonsiliasi terakhir yang dilakukan melibatkan pihak penengah Republik Domonika. Beberapa pertemuan diselenggarakan dan menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk penyelenggaraan pemilu.

"Pemilu tanggal 20 Mei adalah permintaan oposisi. Tetapi kemudian (sebagian) dari mereka memboikot dan menggalang kampanye internasional untuk melemahkan dan mendiskreditkan proses pemilu," kata dia lagi.

Dia juga berterima kasih atas kehadiran tim pemantau pemilu dari berbagai negara ke Venezuela yang menurutnya sebuah bukti bahwa Venezuela memiliki demokrasi yang matang.

"Kami mengundang Anda agar tahu apa yang terjadi sebenarnya," tambah mantan Gubernur Anzoategui ini.

Mengutip beberapa hasil survei, Aristobulo Isturiz memperkirakan, sekitar 60 persen dari 20 juta pemilih akan hadir di tempat pemilihan suara (TPS).

"Rakyat Venezuela akan memilih karena ini adalah perjuangan mereka membela tanah air," demikian Isturiz. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya