Berita

Sulton Fatoni/Net

Anak-Anak di Bulan Ramadan

MINGGU, 20 MEI 2018 | 03:12 WIB | OLEH: MUHAMMAD SULTON FATONI

HARI libur sekolah selalu menyenangkan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Mereka biasa mengisi waktu libur untuk bermain dengan teman-teman sebayanya.

Namun saat Ramadan tiba, mereka memilih berkumpul dengan keluarga. Memasuki siang hari memilih tidur sepuasnya di rumah masing-masing. Menjelang sore hari malah ikut sibuk di dapur menyiapkan masakan untuk berbuka.

Selepas berbuka keceriaan kembali menghiasi wajah mereka. Suasana kampung kembali semarak oleh celoteh anak-anak yang keluar rumah menuju masjid dan musholla hingga mengikuti salat taraweh.

Para orang tua keluarga muslim di Indonesia mempunyai resep mengelola rumah tangganya saat memasuki bulan Ramadan. Resep khusus ini telah berlangsung ratusan tahun yang lalu hasil kreasi para kiai Nusantara. Resep menarik yang hingga kini masih lestari adalah tips mendidik anak-anak untuk berpuasa Ramadan.

Anak-anak yang belum memasuki usia tertentu atau mengalami gejala tertentu (baligh) memang tidak wajib Puasa Ramadan. Meskipun tidak wajib, orang tua melatih anak-anaknya berpuasa Ramadan sejak dini agar saat memasuki usia baligh mereka sudah terbiasa melaksanakan Puasa Ramadan.

Di antara tips yang dilakukan adalah merangsang anak untuk meniru orang tuanya. Anak diberi ruang mengikuti orang tuanya untuk makan sahur. Saat anak-anak terbangun karena keriuhan persiapan makan sahur, para orang tua mengajaknya bergabung sambil menjelaskan bahwa aktivitas tersebut adalah disebut makan sahur agar nanti saat puasa di siang hari tidak terasa lapar.

Namun saat sang anak masih tertidur, para orang tua itu tidak mengganggunya dan tetap diajak untuk makan sahur saat ia terbangun di pagi hari.

Para orang tua membimbing anak-anak untuk berpuasa secara bertahap. Mula-mula dibatasi hingga setengah hari, biasanya pukul duabelas siang sang anak diajak untuk berbuka. Selanjutnya meneruskan puasa kembali hingga adzan Maghrib tiba.

Jika sang anak tampak mampu berpuasa, sang orang tua menggeser waktu berbuka lebih panjang lagi, misalnya pada pukul satu siang, hari berikutnya pukul dua siang, dan seterusnya hingga sang anak mampu berpuasa secara sempurna dari shubuh hingga adzan Maghrib.

Memfasilitas anak untuk meniru orang tuanya ikut puasa Ramadan itu  merupakan proses  social learning (Miller dan Dollard, 1941) dalam lingkup keluarga. Anak-anak diajak untuk mengikuti aturan baku keluarga di saat Ramadan agar saat memasuki usia baligh terasa nyaman melakukannya dan sebaliknya merasa rishi saat tidak melakukannya.

Pendidikan keluarga ini bisa berjalan dengan baik saat orang tua telah menjalankan peran dan fungsi keberagamaannnya secara baik. Sedangkan kunci sukses proses pembelajaran keluarga ini adalah kesabaran orang tua. Buah dari kesabaran melakukan proses pembelajaran ini adalah kemuliaan sebuah keluarga.

Ketika kita menyaksikan suatu keluarga yang seluruh penghuninya berpuasa Ramadan, terbersit rasa dalam diri kita bahwa keluarga tersebut dinaungi kemuliaan. Itulah buah kesabaran orang tua mendidik anak-anaknya agar terbiasa berpuasa di bulan Ramadan.

Tak ada kerugian bersabar mendidik anak di bulan Ramadan. Sufi besar dari Madinah, Hasan al-Bashri (642- 728M) mengatakan bahwa kesabaran itu satu dari sekian banyak gudang kebaikan dan Allah hanya memberikannya kepada hamba-Nya yang mulia. [***]

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya