Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Reformasi Indonesia Tidak Gagal Namun Dilukai

SABTU, 19 MEI 2018 | 16:18 WIB

20 TAHUN reformasi sebagai tonggak sejarah perjalanan bangsa telah terlewati (Mei 1998 -Mei 2018). Reformasi di Indonesia bukan gagal namun dilukai.

Harus diakui, dari enam cita-cita reformasi saat itu, ada hal hal yang tercapai dan berubah dari sebelumnya tidak ada, sekarang menjadi ada. Termasuk, kemerdekaan menyampaikan pendapat saat ini, suka atau tidak suka adalah buah dari reformasi.

Semangat reformasi bangsa dilukai oknum penyelenggara negara yang tidak menjalankan kewajibannya. Mereka hanya merebut hak, bahkan mengambil hak orang lain.

Inilah yang mengakibatkan sampai saat ini benturan kepentingan ekonomi dan kepentingan politik dalam memperebutkan kekuasaan, basis sumber energi, sumber daya alam dan mènyangkut produksi yang dijadikan aset bisnis atas nama oknum penyelenggara negara" dan atau kekayaan bangsa ini dijadikan "bancakan" mereka.

Benturan dan gesekan inilah yang akhirnya membuat reformasi terluka akibat saling rebut dan ributnya anak anak bangsa yang menjadi oknum penyelenggara negara. Mereka lari dari tujuan bangsa ini sebagamaimana maksud alinea ke 4 pembukaan UUD 45.

Ini ditandai dengan masih maraknya kegaduhan politik, politik uang, tingginya pejabat yang OTT dan reformasi birokrasi yang masih belum maksimal dalam pelaksanaannya. Selain itu, masih ada kelompok masyarakat yang melakukan protes atas hak hak yang sesmestinya didapatkan.

Di sisi lain tongkat estafet regenerasi reformasi belum menunjukkan kader siap menjadi pemimpin yang konsistensi, berprilaku kurang amanah, kurang berpikir panjang, dan tidak bertindak sebagai negarawan.

Sayangnya oknum penyelenggara negara ini adalah orang orang  yang berkuasa, punya kewenangan. Sehingga begitu orang orang ini tidak menjalankan amanah sumpah jabatannya, maka semakin bertambah luka perjalanan reformasi tersebut, yang akhirnya semakin tidak sembuh walaupun sudah 20 Tahun.

Caranya agar luka reformasi ini dapat sembuh maka harus kembali ke filosofi grondslag, Pancasila harus menjadi auto regulatornya bekerjalah semua anak bangsa yang konsisten, sungguh sungguh dan berkeinginan luhur.

Ini yang hilang, kita sibuk mencari studi banding keluar negeri padahal kunci solusi bangsa ini sudah ada. Kita hanya perlu  kembali pada Pancasila guna membangun kesadaran kembali sesuai yang dikehendaki pendiri bangsa.

Karenanya perlu gerakan reformasi yang terus hidup, mahasiswa dan civil society harus jadi lokomotifnya guna mengontrol kinerja fungsi pemerintah.

Reformasi tidak akan pernah berhenti dan akan terus berjalan karena setiap era perlu perubahan. Jadi harus mampu beradaptasi dengan segala  perubahan. [***]

Azmi Syahputra
(Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia)

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya