Berita

Mochammad Choirul Anam/Net

Pertahanan

Komnas HAM: Teroris Harus Didekati Yang Dibunuh Jaringan

SABTU, 19 MEI 2018 | 14:58 WIB | LAPORAN:

. Tragedi teror yang belakangan ini terjadi membuat masyarakat resah. Aparat dituntut tidak hanya tegas dalam mengadili yang tertangkap tapi juga membongkar jaringan terorisme sampai ke akar-akar.

Hal tersebut disampaikan Komisioner Komnas HAM, Mochammad Choirul Anam dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).

Dia tegas menolak apapun bentuk hukuman mati. Karena yang harus dihentikan menurutnya adalah jaringan teroris, lalu memantapkan program deradikalisasi, bukan mematikan orang.

"Melawan terorisme tidak semua dengan keras tindakannya, harus disikapi dengan komprehenif. Melakukan deradikalisasi harus secara komprehensif. Kalau nanti dihukum mati, dia tidak bisa membongkar jaringannya," ujar Choirul.

Adapun yang dimaksud dengan cara komprehensif adalah, adanya tindakan nyata dari polisi setelah penangkapan terduga teroris. Mungkin bisa ditahan sementara di polsek atau polda, di sinilah harus ada deradikalisasi sehingga polisi sendiri mendapat informasi dari teroris mengenai jaringannya.

"Ini akan terbongkar. Harus lewat jaringan kita bongkar, dari teroris itu melalui berbagai pendekatan," ujar Choirul.

Dengan demikian, melalui pendekatanlah aparat dapat tahu bagaimana jaringan tersebut tersebar, maka ini dapat diantisipasi secara baik dan menyeluruh. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya