Berita

Dede Rosyada/Dok

Pertahanan

Rektor UIN Ciputat: Kemenag Harus Terapkan Pendidikan Inklusif Tangkal Radikalisme

JUMAT, 18 MEI 2018 | 07:46 WIB | LAPORAN:

Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada turut berduka cita dan simpati yang mendalam terhadap korban dan keluarga korban yang meninggal, luka-luka dan trauma akibat aksi kejahatan para pelaku teror.

Dede Rosyada menyebut serangkaian aksi terorisme sebagai tindakan terkutuk yang merusak tatanan kebangsaan dan keindonesiaan.

Bagi Dede, tindakan yang membunuh dan mencabik-cabik rasa kemanusiaan seperti itu, tidak terlepas dari dunia pendidikan Indonesia yang sudah banyak disusupi paham yang tak menghargai kemanusiaan.

Dia pun mendorong Kementerian Agama memaksimalkan fungsi dan peranan para penyuluh di berbagai daerah untuk memberikan penerangan tentang toleransi.

“Kementerian agama juga harus mendorong sikap keagamaan yang inklusif guna menekan radikalisme yang bermuara pada kristalisasi terorisme,” tutur Dede dalam keterangannya, Jumat (18/5).

Dia yakin, jika Kemenag memperkuat fungsi pendidikan inklusif, maka segala paham radikal dapat ditangkal. Karena itu, Dede pun mendorong kementerian yang kini dipimpin Lukman Hakim Saifuddin itu memperkuat fungsi dan perannya dalam menangkal sebaran ideologi radikal dan terorisme.

"Melalui penerapan kurikulum yang inklusif di lingkungan madrasah, perguruan tinggi keagamaan, dan lembaga-lembaga keagamaan di masyarakat," tutur Dede.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lanjut Dede, berkomitmen mengembangkan pendidikan yang inklusif dan toleransi di lingkungan kampusnya.

"Itu sesuai dengan visi Islam Rahmatan lil 'Alamin," katanya.

Dede menegaskan, terorisme, baik dalam sikap maupun tindakan, bukan bagian dari ajaran agama manapun.

"Sebab semua agama mengajarkan penghormatan dan pemuliaan nilai-nilai kemanusiaan," jelasnya.

Dalam kekalutan Indonesia, Dede pun mendukung pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap seluruh aksi terorisme. "Termasuk mengambil langkah sistematis, terstruktur, dan masif guna mencegah persebaran ideologi terorisme," pungkasnya. [wid]
 

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China hingga 100 Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 11:54

Hary Tanoe Mau Akuisisi Multivision Plus dengan Kocek Rp309,71 M

Sabtu, 14 September 2024 | 11:39

Brasil Cabut Pembekuan Rekening Starlink dan X

Sabtu, 14 September 2024 | 11:21

Perusahaan Merugi hingga Rp4,8 T, Pendiri Gogoro Mundur sebagai CEO

Sabtu, 14 September 2024 | 10:53

Genjot Produksi Susu, Indonesia Bakal Impor 100 Ribu Ekor Sapi dari Brasil

Sabtu, 14 September 2024 | 10:39

Berkaca Kasus BTS, Kasus PON XXI Harus Libatkan BPK agar Tidak Menguap

Sabtu, 14 September 2024 | 10:38

Gunungkidul Diguncang Gempa Beruntun dari Malam hingga Pagi

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25

Aksi Mogok Pekerja Samsung Bergemuruh di India, Saham Anjlok hingga Tiga Persen

Sabtu, 14 September 2024 | 10:13

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urusi Keluarga, Sindir Jokowi?

Sabtu, 14 September 2024 | 10:01

Pemerintah Siapkan BBM Bersubsidi Rendah Sulfur Bukan untuk Kelas Atas

Sabtu, 14 September 2024 | 09:53

Selengkapnya