Berita

Pertahanan

Pengamat: Tidak Tepat Salahkan BIN Dalam Serangan Teroris

RABU, 16 MEI 2018 | 14:37 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menjadi sorotan setelah rangkaian serangan teror terjadi dalam sepekan ini.

Terakhir, pagi tadi terjadi serangan di Mapolda Riau, Pekanbaru yang menewaskan satu orang anggota kepolisian.

Praktis hujatan demi hujatan kepada institusi yang dibentuk oleh Zulkifli Lubis itu mencuat di tengah masyarakat. Bahkan tuntutan untuk mengganti Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan juga mengalir deras.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik internasional Arya Sandhiyudha mengatakan bahwa kurang tepat untuk menyalahkan BIN dalam situasi ini.

"Keterbatasan peran intelijen dalam kontra-terorisme perlu hati-hati dipahami," ungkap Arya dalam pesan elektroniknya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/5).

Menurut lulusan Istanbul University ini, pada umumnya negara maju di dunia memiliki kebijakan kontra-terorisme internasional yang hanya fokus pada empat hal.

Yakni, pencegahan, pengejaran, perlindungan dan kesiapsiagaan.

"Umumnya intelijen fokus berperan di pencegahan dan pengejaran, tapi di Indonesia pada dua fokus itupun kewenangannya belum penuh," bebernya.

Arya menilai sejak 2011, pengawasan orang asing di Tanah Air sangat lemah, sejak fungsi tersebut tidak lagi dikelola oleh lembaga dengan kapasitas intelijen memadai karena dilimpahkan ke lembaga yang hanya bersifat administratif.

Soal pengejaran, aktor keamanan nasional, termasuk intelijen diberikan kewenangan secara efektif untuk menangkap para teroris.

"Kewenangan itu tidak didapatkan di Indonesia," tandasnya.

Untuk perlindungan, sambung dia kapasitas militer untuk terlibat menangani ancaman di objek vital nasional perlu dibicarakan antara TNI dan Polri.

Sedangkan untuk kesiapsiagaan memastikan bahwa negara memiliki orang-orang, lembaga dan sumber daya dengan kapasitas yang sesuai sehingga secara efektif menangkal konsekuensi serangan teroris.

"Jadi menyalahkan intelijen dalam beberapa kejadian terorisme terkini kurang tepat," tandasnya.

Masih kata Arya, intelijen paling maksimal jelas memiliki tanggung jawab peran kunci di dalam pengejaran dan pencegahan. Sementara lainnya tidak. Di dua peran itupun tidak bisa sendirian dan dalam beberapa hal secara regulasi masih terbatas.

"Jadi menyalahkan BIN sebagai koordinator intelijen nasional memang kurang tepat, karena di sisi lain banyak juga keberhasilan yang di permukaan diperankan lembaga atau aktor keamanan nasional yang lain," pungkas penerima Certificate in Terrorism Studies dari International Center for Political Violence and Terrorism Research (ICPVTR) Singapura tersebut. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Ingin Klarifikasi ke Kaesang Soal Private Jet, ICW Diduga Dapat Intimidasi

Sabtu, 14 September 2024 | 22:03

Barongsai DKI Sabet 2 Medali Perak PON 2024

Sabtu, 14 September 2024 | 21:46

PPP Jawab Polemik Pemberangkatan Pengurus DPP Umrah

Sabtu, 14 September 2024 | 21:38

Perusahaan AC Perluas Pengenalan Solusi Sistem Tata Udara

Sabtu, 14 September 2024 | 21:26

Roy Suryo: Pemilik Akun Fufufafa Terkait Erat dengan Chilli_Pari hingga Raka Gnarly

Sabtu, 14 September 2024 | 21:24

Gegara Fufufafa, Nasib Gibran Terancam Pasca Jokowi Lengser

Sabtu, 14 September 2024 | 21:04

PKB Ikut Apa Kata Prabowo soal Kabinet

Sabtu, 14 September 2024 | 20:55

Prabowo Temui Presiden Vietnam Ucapkan Belasungkawa dan Bahas Kerjasama

Sabtu, 14 September 2024 | 20:25

Bertemu Menteri Palestina, GAMKI Dukung Solusi Damai Dua Negara

Sabtu, 14 September 2024 | 19:47

Zimbabwe Bakal Musnahkan Ratusan Ekor Gajah Akibat Krisis Pangan

Sabtu, 14 September 2024 | 19:27

Selengkapnya