Berita

Dito Ganinduto/RMOL

Bisnis

Kurangi Subsidi, Biaya Produksi Pupuk Kudu Lebih Efisien

JUMAT, 11 MEI 2018 | 22:20 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto mendorong industri pupuk Tanah Air bisa mengikuti tren globalisasi dengan biaya produksi (cost production) yang lebih efisien.

Efisiensi itu dianggap amat penting untuk mengurangi beban subsidi yang selama ini ditanggung negara. Hal tersebut disampaikan Dito dalam acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik NPK milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pustri) di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/5).

Acara tersebut juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.


Dito berharap, Pusri mampu melakukan efisiensi sehingga bisa menjalankan public service obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik yang baik bagi masyarakat tani.

"Dengan adanya persaingan dunia globalisasi ini, Pusri harus mengikuti tren globalisasi dalam hal efisiensi terhadap cost production-nya," ucap politisi senior Partai Golkar ini.

Dengan efisiensi biaya produksi, para perani dapat memperoleh pupuk dengan harga yang lebih murah dan terjangkau. Dengan begitu, diharapkan tanaman para petani tumbuh lebih subur dan hasil produksi pertanian juga meningkat.

Di sisi lain, kata Dito, efisiensi itu juga dapat mengurangi beban negara. Sebab, selama ini, pupuk yang dijual ke petani masih disubdisi negara dengan jumlah yang besar. Subsidinya ada yang dalam bentuk harga ada juga yang diberikan langsung ke petani melalui melalui Kartu Tani.

"Ini (efisiensi) bisa mengurangi subsidi dari Pemerintah.”

Peletakan batu pertama pabrik NPK milik PT Pusri dilaksanakan bersamaan peluncuran program vokasi industri di Sumatera Selatan oleh Kementerian Perindustrian.

Program vokasi tersebut melibatkan 48 industri dan 176 SMK dari Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung. Vokasi industri dilakukan dalam rangka revitalisasi SMK dan menyesuaikan keahlian sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan industri. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya