Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Negara Ini Jual Pesawat Dan Mobil Mewah Mantan Presiden Demi Bayar Utang

JUMAT, 11 MEI 2018 | 14:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Gambia menjual sejumlah pesawat dan mobil mewah yang dibeli oleh mantan Presiden Yahya Jammeh baru-baru ini.

Penjualan itu dilakukan untuk mengurangi tumpukan utang yang dibuat selama kepemimpinan otoriter Jammeh selama beberapa dekade.

Jammeh, yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 1994, diketahui melarikan diri dari Gambia awal tahun lalu ketika tetangga-tetangga Afrika Barat siap untuk melakukan intervensi militer untuk menggulingkannya setelah dia menolak mundur menyusul kekalahan pemilihan Presiden Adama Barrow yang berkuasa saat ini.


Selama kepemimpinannya, banyak warga Gambia yang berjuang dengan kemiskinan. Namun di sisi lain, Jammeh memperoleh kekayaan besar, yang sebagian besar dia bawa kabur dengan pesawat dan dibawa bersamanya ke pengasingan di Guinea Ekuatorial.

Namun sejumlah harta bendanya masih ada yang tersisa di Gambia, termasuk beberapa Rolls-Royce dengan nama Jammeh yang super mewah dengan sandaran kepala dibalut kulit merah serta sejumlah pesawat.

Harta "sisa" Jammeh itu kemudian dijual untuk menutupi keuangan negara yang merugi akibat korupsi yang dilakukan di masa kepemipinan Jammeh.

"Armada kendaraan mahal di State House dan tiga pesawat yang dibeli oleh mantan presiden Yahya Jammeh telah dijual," kata Menteri Keuangan Amadou Sanneh seperti dimuat Reuters.

"Kementerian saya akan segera mulai mempublikasikan penjualan," sambungnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya