Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Beras Impor Lebih Mahal Dari Beras Lokal, Bagaimana Bisa Turun?

SELASA, 08 MEI 2018 | 22:12 WIB | LAPORAN:

Untuk mengamankan pasokan pangan, khususnya beras saat Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pemerintah berencana menggelar operasi pasar (OP), termasuk menggelontorkan beras impor yang berada di gudang milik Perum Bulog. 

Namun sejumlah kalangan ragu OP ini bisa efektif sebab beras impor yang mau digelontorkan ternyata lebih mahal daripada beras lokal.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti mengatakan, operasi pasar yang dilakukan pemerintah, termasuk menggelontorkan beras impor yang ada di gudang Bulog dilakukan untuk stabilisasi  dan menurunkan harga beras.


"Ini merupakan kebijakan dan Rapat Koordinasi Terbatas dengan Presiden. Dalam rapat itu diputuskan Bulog untuk turun mengisi pasar dengan beras yang dimiliki bulog. Termasuk beras hasil impor. Jadi kedudukan beras impor ini sama dengan beras yang diserap Bulog dari petani, yaitu untuk mengisi stok nasional,” kata Tjahja (Selasa, 8/5).

Kapan beras impor ini di turunkan ke pasar? Tjahja menyebut, hal ini dilakukan jika di suatu daerah tidak tersedia beras dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Agar beras stok ini bisa digenlontorkan di operasi pasar, Kepala Daerah yang harga beras di wilayahnya masih tinggi diminta koordinasi dengan Bulog untuk mengglontorkan beras semua pedagang beras di pasar rakyat. Harga yang ditetapkankan adalah setinggi tingginya HET di wilayah tersebut,” katanya.

Politisi Golkar Firman Soebagyo menyayangkan harga beras impor untuk operasi pasar yang digelontorkan oleh pemerintah ternyata lebih mahal dari beras lokal. Sebab, beras impor tersebut seharusnya bisa lebih murah, tidak dijual dengan harga setinggi-tingginya HET di wilayah tersebut.

"Kalau logikanya kan kalau OP itu harga terjangkau. Harusnya murah kan. Tapi  kalau harga berasnya lebih mahal jadi buat apa kita impor,” katanya,

Idealnya, kata dia, operasi pasar untuk jaga stabilitas harga. Sehingga masyarakat mampu membeli beras dengan harga terjangkau.

"Tetapi dengan adanya impor yang jauh lebih mahal, sehingga tidak bis dibeli dengan hargamurah dengan kualitas yang baik, artinya, ada apa? Jadi OP ini hanya jadi alasan saja untuk dijadikan pembenaran agar bisa impor. Dibalik itu ada pemain-pemain, ada kepentingan-kepentingan di dalamnya. Tapi Siapa? Saya kaira ini menarik dilakukan kajian,” tambah dia.

Terpisah, salah satu pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Afong tegaskan situasi harga beras saat ini sudah turun.

Menurut dia, harga beras medium saat ini rata-rata jauh di bawah di bawah Rp 9.000 per kilogram. HET untuk beras medium sendiri Rp 9450 per kilogram untuk wilayah Jawa dan Jakarta.

"Bahkan beberapa waktu lalu (harga beras medium di Cipiinang) ada yang pernah menyentuh Rp 7900 per kilogram,” katanya.

Mengenai Operasi Pasar yang dilakukan Bulog, dia tidak terlalu yakin akan efektif. Buktinya, harga beras selama ini turun, bukan karena Operasi Pasar tapi karena memang suplai beras berlebih dan di berbagai daerah sentra produksi banyak panen.

"Jadi harga turun bukan karena operasi pasar tapi karena produksi melimpah,” katanya.

Afong sendiri mengaku menjual beras Bulog di kiosnya. Hanya saja, beras Bulog ini tidak terlalu laku dijual. Masyarakat, kata dia, lebih cenderung untuk mengkonsumsi beras lokal. Bukan hanya itu, opini di media sosial beberapa waktu lalu mengenai beras yang diimpor Bulog untuk pakan ternak ikut pengaruhi opini publik terhadap beras Bulog.

"Apalagi beras Bulog ini identik dengan beras miskin (raskin). Ini juga yang membuat masyarakat kita walau miskin masih senang konsumsi beras lokal,” katanya.

Dia pun yakin harga beras jelang puasa ini tetap akan stabil, tidak akan mengalami kenaikan.

"Kalau puasa kan konsumsi berasnya berkurang. Permintaan turun. Kemudian masyarakat juga fokus pada kebutuhan lain, untuk liburan, biaya sekolah anak di tahun ajaran baru, jadi saya kira sulit harga beras ini naik jelang puasa ini,” katanya.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia mengatakan untuk pasokan beras sendiri ke konsumen belum ada kendala yang berarti. Hanya saja, dia mengaku bingung dengan penerapan HET sendiri karena nyatanya beberapa beras medium untuk jenis tertentu masih diatas HET.

"Sementara di pasar itu banyak jenis beras. Ada IR1, Ramos, Muncul, jadi bingung kualifikasi mana medium mana yang premium. Katakan seperti IR1 kalau dikatakan medium harganya Rp 9600, IR2 atau ramos Rp 10.700, beras muncul 11.900. Ini masuknya kualifikasi apa?,” katanya.

Kemudian untuk stabilisasi harga, dia tidak terlalu yakin bisa efektif sebab nyatanya Bulog juga belum terlalu maksimal distribusi jenis beras yang baik di pasar. Apalagi jika jenis beras yang digunakan OP adalah beras impor sebab nyatanya masyarakat kita masih sulit menerima beras impor lantaran secara kualitas beras lokal masih lebih baik.

"Makanya operasi pasar tidak berpengaruh pada harga di lapangan. Saran saya karena operasi pasar ini identik dengan pemadam kebakaran, diganti saja jadi Operasi Pengendalian Harga. Membuka lapaknya juga bukan di luar, tapi dalam pasar, atau diserahkan ke pedagang,” katanya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya