Berita

Foto/Net

Bisnis

Pasar Modal Ikut Bank Sentral

Terkait Libur Lebaran
SELASA, 08 MEI 2018 | 08:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi putusan pemer­intah terkait dengan revisi libur Lebaran. Apalagi, pemerintah mau mendengarkan masukan dari dunia usaha.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, bursa akan buka jika Bank Indonesia (BI) beroperasi. "Sekarang pemerintah buka diri kok. Buktinya tanggal 20 Juni bursa boleh buka," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, kemarin.

Namun ke depan, Tito ber­harap, pemerintah tidak men­gumumkan cuti bersama Leba­ran secara mendadak. Sebab, investor memiliki perencanaan yang panjang dalam mengambil keputusan dalam menjalankan perdagangan di bursa.


"Sekarang sih market kita oke, begitu market bagus, perdagan­gan aman," tuturnya.

Menurut dia, masih buka pada 11-12 Juni 2018. Sebab, sistem klir­ing BI juga beroperasi pada tanggal tersebut. Pihaknya akan mengikuti sistem operasi bank sentral.

Kembali ditegaskan Tito, transaksi di BEI pada dasarnya sangat bergantung pada sistem kliring di BI. "Ya kalau BI eng­gak buka ya kami enggak bisa buka. Kalau maksa buka siapa yang transaksiin," cetusnya.

Sejauh ini, Tito masih menghi­tung berapa hari bursa efektif ta­hun ini setelah disesuaikan dengan peraturan cuti bersama yang baru. Memang, pemotongan hari akan turut menggerus pendapatan BEI. Tetapi sebagai lembaga nonprofit, BEI tidak terlalu mempermasalah­kan hal tersebut.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memastikan transaksi pasar modal dan bursa saham dibuka pada 20 Juni 2018. "Untuk tanggal 20 bursa dibuka seperti biasa, ada tran­saksi," katanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Su­kamdani menyayangkan sikap pemerintah yang sejak awal tidak melibatkan pelaku usaha dalam pembasan cuti bersama Lebaran tahun ini. Sebab itu, ke depan pemerintah harus melibatkan pelaku usaha dalam memberi masukan.

"Tahun depan jangan seperti sekarang ini," ujarnya.

Dia ingin tahun depan pemerin­tah aktif mengajak pelaku usaha untuk memintai masukan dan tak memutuskannya secara sepi­hak. "Karena kalau kaya begini kenapa nggak ngomong, nggak ajak bicara. Padahal semua yang menyangkut kebijakan pub­liknya kan harus dibahas dengan stakeholder-nya, ini kesalahan pemerintah mutus-mutus sendiri saja," tuturnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya